Adhi Karya
BUMN

Adhi Karya Bukukan Laba Rp23 Miliar di Kuarta- III 2023

  • Pencapaian tersebut meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan laba bersih senilai Rp21 miliar.

BUMN

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk catatkan peningkatan laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama kuartal III 2023. Pencapaian tersebut meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan laba bersih senilai Rp21 miliar.

Adhi Karya juga membukukan pertumbuhan pendapatan pada kuartal III sebesar Rp11,4 triliun. Nilai tersebut tumbuh 25 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencatatkan Rp9,1 triliun.

"Kontribusi terbesar pendapatan Adhi Karya berasal dari proyek infrastruktur jalan tol, antara lain Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh, Jalan Tol Ruas Yogyakarta-Bawen, dan Jalan Tol Ruas Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo," ujar Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dalam acara "Pubex Live 2023" pada Senin, 27 November 2023 di Jakarta.

Entus menyampaikan terdapat rencana pembagian dividen kepada pemegang saham namun dengan nominal yang tidak terlalu besar. Rencana tersebut telah dimasukkan ke dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan akan dibahas lebih lanjut bersama pemegang saham mayoritas. Apabila sudah ada keputusan resmi mengenai pembagian dividen, Perseroan akan segera mengumumkannya kepada publik.

Adhi Karya juga dilaporkan berhasil meraih laba kotor sejumlah Rp1,1 triliun. Sementara itu, pada kuartal III 2023, liabilitas Perseroan mencapai Rp30,4 triliun atau mengalami penurunan dibandingkan dengan akhir tahun 2022 yang mencapai Rp31,2 triliun. Terjadi perbaikan pada rasio total Liabilitas terhadap ekuitas Perseroan, yang berubah dari 3,53 kali menjadi 3,39 kali.

Entus menyebutkan Perseroan baru-baru ini melunasi Jatuh Tempo Obligasi senilai Rp289,6 miliar yang jatuh tempo pada 18 November 2023. Selain itu, hingga Oktober 2023, Adhi Karya berhasil mengamankan kontrak baru senilai Rp30,3 triliun, mengalami peningkatan sebesar 58 persen jika dibandingkan dengan perolehan kontrak pada Oktober 2022 yang sebesar Rp19,1 triliun.

"Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI, di antaranya pembangkit listrik tenaga gas (PLTMG) di Sumbawa dan Tobelo, dan Pabrik Pupuk Pusri 3B," sebut Entus.

Selain terus memperbesar pangsa pasar konstruksi pemerintah, Entus menyebutkan Adhi Karya secara selektif akan melebarkan peluang di sektor konstruksi lainnya, antara lain dengan memanfaatkan peluang pasar konstruksi yang berbasis sektor lingkungan untuk mendukung target komitmen Pemerintah Indonesia dalam transisi hijau.