Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp2,5 Triliun
Di tengah mewabahnya virus corona (COVID-19), emiten konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengantongi kontrak baru mencapai Rp2,5 triliun per Maret 2020.
Industri
Di tengah mewabahnya virus corona (COVID-19), emiten konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengantongi kontrak baru mencapai Rp2,5 triliun per Maret 2020.
Sekertaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho mengatkan realisasi perolehan kontrak baru itu didominasi oleh pembangunan jaringan gas di Aceh dan Sumatra Utara sebesar Rp142,1 miliar.
“Sementara, sisanya sebesar Rp129,4 didapatkan dari pembangunan simpang susun di Sragen, Jawa Tengah,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 9 April 2020.
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru itu meliputi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 94%, properti sebesar 5%, dan sisanya 1% dari lini bisnis lainnya.
Sementara pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 26%, jalan dan jembatan sebesar 7%, serta proyek infrastruktur lainnya 67%.
Untuk proyek infrastruktur lainnya di antaranya pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC (Engineering, Procurement, and Construction).
“Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 70%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 19%, sementara swasta atau lainnya 11%,” jelasnya.
Adapun, perusahaan yang memiliki kode saham ADHI tersebut sejak September 2015 telah melaksanakan pembangunan prasarana kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) Tahap I di wilayah Jabodetabek.
Hingga 20 Maret lalu, progres pembangunan tersebut telah mencapai 70,9% dengan menelan anggaran sebesar Rp22,8 triliun.
Lebih rinci, untuk progres pembangunan lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur telah mencapai 87,6%, lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 66,2%, dan lintas pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur 63%.
Kemudian, Adhi Karya juga ikut berkontribusi terhadap proyek pembangunan jalan Tol Trans Sumatra yakni ruas Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 km. Pembangunan infrastruktur ini memangkas waktu tempuh menjadi 1 jam, sebelumnya 2-3 jam.
Jalan tol ini terdiri dari enam seksi, di antaranya Seksi 1 Padang Tiji-Seulimum 24,3 km, Seksi 2 Seulimum-Jantho 7,6 km, Seksi 3 Jantho-Indrapuri 16 km, Seksi 4 Indrapuri- Blang Bintang 13,5 km, Seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro 7,7 km, dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam 5 km.
Sepanjang tahun ini, BUMN Karya tersebut membidik target kontrak baru Rp35 triliun. Perolehan kontrak baru per kuartal I-2020 hingga akhir Maret mencapai 7,14% dari total target sepanjang tahun.
Untuk itu, nilai kontrak keseluruhan yang dikantongi Adhi Karya mencapai Rp34,1 triliun. Sebesar Rp31,6 triliun merupakan proyek carry over dari 2019. (SKO)