<p>Pengerjaan proyek PT Adhi Karya</p>
Industri

Adhi Karya Siapkan Capex Hingga Rp3 Triliun di 2021

  • JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun – Rp 3 triliun untuk 2021. Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan pada 2020 perusahaan tidak bisa menyerap capex dengan maksimal. “Pandemi COVID-19 membuat ADHI melakukan efisiensi. Salah satunya dengan menghemat pengeluaran capex,” kata Entus […]

Industri
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun – Rp 3 triliun untuk 2021.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan pada 2020 perusahaan tidak bisa menyerap capex dengan maksimal.

“Pandemi COVID-19 membuat ADHI melakukan efisiensi. Salah satunya dengan menghemat pengeluaran capex,” kata Entus dalam keterangan resmi, Selasa, 15 Desember 2020.

Entus mengatakan salah satu rencana yang terhambat pada 2020 yakni penyertaan modal untuk anak usahanya yakni PT Adhi Commuter Properti.

Dalam laporannya, Adhi Karya mencatat realisasi belanja modal hingga September 2020 mencapai Rp419,9 miliar. Dana itu digunakan untuk investasi berupa pembelian alat proyek, akuisisi lahan (land bank), dan lainnya sebesar Rp332,7 miliar. Selanjutnya, penyertaan modal untuk kerja sama operasional (KSO) dan anak usaha sebesar Rp87,3 miliar.

Target Kontrak Baru 2021

Sementara itu, Adhi Karya menargetkan kontrak baru pada 2021 bisa tumbuh sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Hal ini, kata Entus, dengan mempertimbangkan peluang pasar infrastruktur 2021.

“Didukung perolehan kontrak baru tahun 2020 yang sudah cukup baik, maka kinerja di tahun 2021 diharapkan mampu meningkat,” kata Entus.

Entus mengungkapkan target kontrak baru ini akan didominasi oleh proyek dari pemerintah sebesar 70%. Sementara, pencapaian kontrak pada masing-masing lini bisnis, masih didominasi dari kontrak jasa konstruksi yang mencapai 80%. Sisanya berasal dari lini bisnis energi EPC, beton pracetak, dan properti.

Adapun hingga November 2020, Adhi karya meraup kontrak baru sebesar Rp17,3 triliun. Realisasi kontrak baru itu diperoleh dari proyek pemerintah sebesar 44%, BUMN sebesar 8%, swasta sebesar 3%, dan investasi sebesar 45%.