Produk Adidas Yeezy.
Industri

Adidas Boncos Triliunan Usai ‘Cerai’ dengan Kanye West

  • Perusahaan produk olahraga terkenal, Adidas, mengalami penurunan pendapatan signifikan usai memutus kerja sama dengan Kanye West dan labelnya, Yeezy.

Industri

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Perusahaan produk olahraga terkenal, Adidas, mengalami penurunan pendapatan signifikan usai memutus kerja sama dengan Kanye West dan labelnya, Yeezy. Hal tersebut muncul dalam laporan Adidas pada kuartal pertama 2023 yang dirilis awal Mei lalu. 

CEO Adidas, Bjorn Gulden, membeberkan perusahaannya merugi sekitar US$448 juta atau setara Rp6,5 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Gulden menyebut terhentinya kerja sama dengan Yeezy bersamaan dengan turunnya pendapatan untuk merek gaya hidup.

“Tentu saja ini merugikan kami,” ujar Gulden dalam pernyataan resminya, dikutip nypost.com, Senin 15 Mei 2023. 

Diketahui, Adidas memutus kerja samanya dengan Yeezy pada Oktober 2022. Berhentinya kemitraan tersebut membuat Adidas menyetop produksi produk bermerek Yeezy dan menghentikan semua pembayaran kepada Yeezy dan perusahaannya.

“Keputusan ini diambil setelah pertimbangan cermat,” ujar Adidas dalam laman resminya saat itu. 

Pemutusan kerja sama itu tak lepas dari ungkapan antisemit yang sempat dilontarkan Kanye West. Adidas menilai sikap West membahayakan nilai perusahaan yang menjunjung tinggi keberagaman. Tak hanya Adidas, beberapa jenama lain seperti GAP dan Balenciaga ikut memutus kerja sama dengan dengan sang rapper. 

Belum lama ini Gulden berencana menjual sisa stok produk Yeezy-nya untuk menggalang dana bagi organisasi nonpemerintah dan kemanusiaan. Gulden menilai kebijakan membakar produk sisa bukanlah solusi yang bijak. 

“Kami akan mencoba menjual beberapa produk dan mendonasikan hasil penjualan ke organisasi yang bisa membantu kelompok yang terluka karena pernyataan Kanye West,” ujarnya.