Adidas Luncurkan Sepatu Sekali Pakai Seharga Rp7,5 Juta
- Harga yang ditawarkan oleh Adidas menuai kontroversi dikalangan para atlet
Olahraga
JAKARTA -Atlet lari maraton asal Ethiopia, Tigist Assefa berhasil memecahkan rekor dunia maraton putri di Berlin. Assefa berhasil mencatatkan waktu, hanya 2 jam, 11 menit, dan 53 detik pada jarak 37 km, 2 menit lebih cepat dari rekor sebelumnya. Sepatu lari terbaru dari Adidas yang dikenakannya juga turut menarik perhatian dalam momen ini.
Assefa mengenakan sepatu Adizero Adios Pro Evo 1, yang dirilis pada hari selasa lalu memiliki sejumlah keunggulan dan di juluki sebagai sepatu “ultra-super”. Didesain dengan teknologi terkini, sepatu ini memiliki busa tebal yang mampu menyerap guncangan sehingga memberikan dukungan maksimal bagi kaki atlet. Terlebih lagi, sepatu ini dilengkapi dengan pelat serat karbon yang membantu atlet berlari lebih efisien. Dengan berat hanya 138 gram (5 ons), sepatu ini sangat ringan, namun tidak tahan lama.
Harga yang ditawarkan oleh Adidas menuai kontroversi dikalangan para atlet, Sepasang Adizero Adios Pro Evo 1 dihargai sekitar US$500 atau sekitar Rp7,5 juta (kurs Rp15.000). Adidas merancang sepatu ini khusus untuk digunakan dalam lomba lari maraton jarak menengah dan jarak jauh yaitu sejauh 42 kilometer atau 26 mil.
- Fitur X untuk Laporkan Kesalahan Informasi Politik Dinonaktifkan
- Pengguna X Kini Bisa Video Call dan Telepon, Ini Syaratnya
- Menteri Ekonomi Argentina Buka Pintu untuk Sektor Minyak
Setelah dipakai dalam sekali lomba sepatu ini tidak dapat dipakai lagi, artinya biaya yang perlu dikeluarkan untuk menggunakan sepatu ini per mil atau per 1,6 km memerlukan biaya US$19 atau sekitar Rp285.000, sesuai dengan saran Adidas yang menyatakan bahwa atlet maraton harus membeli sepasang sepatu baru untuk setiap lomba maraton.
“Harganya sungguh gila, orang-orang akan berbondong-bondong membelinya, tapi saya bertanya-tanya apakah para atlet akan benar-benar merasakan manfaat dari sepatu ultra-super, dibandingkan sepatu super, atau sepatu normal.” ungkap Harry Swinhoe, pendiri Grove Lane Runners, sebuah klub lari di London, dilansir Reuters, Rabu, 27 November 2023.
Adidas hanya merilis 521 pasang sepatu ini dalam tahap pertama. Meskipun menuai kontroversi, sepatu ini langsung menjadi incaran para Atlet. Sepatu ini dibranding oleh Adidas sebagai sepatu yang akan membantu atlet memperoleh kemenangan dan mencetak rekor. Strategi pengiklanan Adidas dengan menggunakan Tigist Assefa sebagai Bintang marathon, menemukan momentum ketika atlet tersebut berhasil mencetak rekor.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dalam dunia olahraga. Para Atlet dapat terfasilitasi dalam memecahkan rekor dunia dengan bantuan inovasi seperti ini. Sepatu ini menandai langkah besar dalam evolusi peralatan olahraga.