ADRO Bagi Dividen Rp41,7 Triliun, Saratoga Dapat Berapa?
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) diproyeksikan meraih keuntungan besar setelah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian saldo laba belum dicadangkan per 31 Desember 2023 sebagai dividen tambahan.
Bursa Saham
JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) diperkirakan akan meraih keuntungan besar setelah emiten pertambangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian saldo laba yang belum dicadangkan per 31 Desember 2023 sebagai dividen tambahan untuk tahun buku 2024.
Sebagai informasi, emiten dengan kode saham ADRO ini akan membagikan tambahan dividen tunai final sebesar maksimal US$2,629 miliar, atau sekitar Rp41,7 triliun, berdasarkan kurs Jisdor per 15 November 2024 (Rp 15.888/US$). Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada Senin, 18 November 2024, di Cyber 2 Tower, Jakarta.
Dividen tunai tersebut akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham, dengan estimasi dividen per saham sekitar Rp1.355, mengacu pada jumlah saham beredar Adaro sebanyak 30.758.665.900 saham. Pembagian dividen ini menggunakan saldo laba yang belum dicadangkan per 31 Desember 2023.
- Saham Alfamart (AMRT) Menguat, Efek Bos jadi Ketum APRINDO?
- Harga Sembako di Jakarta: Daging Sapi Murni (Semur) Naik, Beras Muncul .I Turun
- 5 Negara dengan Jam Kerja Terpanjang di Dunia
Jadi, berapa yang didapat oleh SRTG? Mengacu pada kepemilikan saham Saratoga di ADRO per semester I-2024 sebesar 3,67%, perusahaan investasi ini berpotensi meraup keuntungan sekitar Rp1,53 triliun dari dividen ADRO untuk tahun buku 2024.
Di samping itu, Direksi Adaro Energy juga menekankan bahwa perseroan memiliki saldo kas internal secara konsolidasi yang mencukupi untuk pelaksanaan pembagian dividen tunai.
Namun, untuk pengelolaan dana kas internal dan arus kas yang efisien, Adaro tidak menutup kemungkinan akan menggunakan pendanaan pihak ketiga jangka pendek guna membayar sebagian dividen tunai.
Sebagai tambahan, Adaro Energy berencana membagikan tambahan dividen tunai final agar pemegang saham dapat berpartisipasi dalam pembelian saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) melalui pelaksanaan penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS). Saat ini, AADI sedang mempersiapkan gelaran IPO.
Analis Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani mengatakan investor yang hanya mengambil dividen tanpa berpartisipasi dalam PUPS AADI berisiko memperoleh return yang lebih rendah. “Bahkan, investor tersebut berisiko menghadapi kerugian dibandingkan dengan mereka yang berpartisipasi dalam PUPS AADI,” ujarnya, dalam keterangan yang dikutip pada Senin, 18 November 2024.
Hendriko menjelaskan bahwa investor yang tidak mengikuti PUPS AADI berpotensi mengalami penurunan harga saham ADRO tanpa manfaat dari potensi kenaikan harga saham AADI. Selain itu, hak untuk menebus PUPS AADI tidak dapat dijual.
Hal tersebut bisa menghilangkan peluang keuntungan dari bisnis batu bara termal ADRO yang memiliki valuasi 2,7 kali price-to-earnings (PE) semester pertama 2024, lebih rendah dibandingkan rata-rata historis lima tahun ADRO dan perusahaan sejenisnya.
Proyeksi ini didasarkan pada beberapa asumsi, termasuk harga pembelian saham ADRO pada harga penutupan bursa Selasa, 12 November 2024, di Rp3.820 per saham, dan harga maksimum PUPS AADI sebesar Rp5.900 per saham.
“ Rasio pemesanan ditetapkan sebesar 100:23. Artinya setiap pemegang 100 saham ADRO berhak memesan 23 saham AADI. Nilai tukar yang digunakan adalah Rp15.811/US$,” jelasnya.
Sementara itu, pada perdagangan hari ini hingga pukul 11.35 WIB, saham ADRO malah terpantau melemah 3,83% ke level Rp3.770 per saham. Namun, sepanjang tahun ini, saham tambang raksasa batu bara ini telah melesat 51,41%.