Adu Faksi di Tubuh Bank BNI
- Jelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI 15 Maret 2023, TrenAsia.com mendapat bisikan terkait pejabat eks Bank Mandiri yang akan kembali berlabuh di BNI.
Banking Everywhere
JAKARTA - Pada 31 Agustus 2022, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengganti tiga direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Namun, pergantian personel direksi itu justru menyisakan sejumlah cerita intrik yang menarik.
Sebagai pembuka, kiranya sudah banyak media massa yang membahas siapa pejabat tergantikan dan siapa pejabat yang menggantikannya. Secara gamblang, dalam RUPSLB itu Mucharom ditunjuk sebagai Direktur Human Capital dan Kepatuhan menggantikan Bob Tyasika Ananta. Selain itu, RUPSLB pada awal semester II-2022 itu juga menyetujui Toto Prasetio sebagai Direktur IT dan Operasi menggantikan Y.B Hariantono.
Adapun Putrama Wahju Setyawan diangkat sebagai Direktur Treasury dan International menggantikan Henry Panjaitan. Ketiganya kini sudah mengemban tugas di bank penerbit kartu Emerald tersebut.
Cerita menarik berawal justru ketika RUPSLB usai digelar. Tak selang lama dari RUPSLB, ada yang menyebut masih di hari yang sama, sang Direktur Utama Royke Tumilaar mengubah struktur dan nomenklatur direksi. Direktur Treasury dipisah dari Direktur Internasional. Tadinya, Direktur Treasury dan International dijabat oleh satu orang direktur, Henry namanya.
- Adakah Faktor Rumantir di Balik Kredit Sindikasi Rp6 Triliun BNI ke Grup Lippo?
- Utang Lippo Rp550 Miliar Ke Mandiri Jatuh Tempo Pekan Ini
Ada yang menyebut, pemisahan tugas itu karena bank dengan nilai aset Rp1.029,83 triliun ini ingin lebih fokus meningkatkan layanannya di luar negeri. Tercatat BNI memiliki 6 kantor cabang dan 1 kantor representatif di luar negeri. Dengan catatan itu, sangat wajar BNI ingin meningkatkan layanannya di luar negeri.
Menjawab penguatan kiprah dan strategi perseroan di luar negeri, Silvano Winston Rumantir, Direktur Corporate dan Internasional menjawab dengan jelas. “Saat ini kami sedang mengkaji untuk membuka beberapa cabang baru di luar negeri. Beberapa sudah masuk dalam pipeline bisnis BNI 2023. Kami ingin meningkatkan layanan minimal untuk diaspora Indonesia,” katanya saat berbincang dengan TrenAsia.com, akhir Februari 2023.
Namun demikian, pemisahan antara Direktur Treasury dan Direktur Internasional itu justru dinilai mengebiri tugas direksi yang baru. Waktu zamannya Henry, treasury dan internasional itu digabung. Zaman Putrama, jabatan itu dipisah.
Akibat pemisahan itu yang kemudian menimbulkan nomenklatur baru dari Bos BNI, maka para direksi hasil RUPSLB 31 Agustus baru dinyatakan efektif per 2 September 2022, dua hari berselang. Namun, hingga berita ini diturunkan, Putrama belum merespons dan belum memberikan komentar.
Sekali lagi, perubahan tugas direksi ataupun nomenklatur perusahaan itu wewenang direktur utama sebagai nakhoda bank pelat merah tersebut. Direktur utama tentu punya tujuan, visi, dan misi tentang pemisahan tugas direksi tersebut. Akan tetapi, Dirut BNI Royke Tumilaar juga belum memberikan tanggapannya hingga berita ini ditayangkan.
Mutasi di Tubuh BNI
Cerita menarik masih berlangsung beberapa hari setelah RUPSLB itu. Banyak pejabat tinggi BNI di bawah direksi dicopot dan dimutasi. Ada juga yang turun jabatan setelah diadakan RUPSLB itu.
Beberapa sumber mengungkapkan sebagian mereka dimutasi ke anak usaha, BNI Life. Tidak menjabat dalam sebuah struktur, melainkan hanya task force. Ada juga beberapa yang berpindah ke BUMN lain.
TrenAsia.com berusaha mendapatkan konfirmasi kepada mereka yang terkena mutasi. Salah satunya meminta agar tak usah membahas kejadian pencopotan yang sudah berlalu.
Sumber mengatakan, mereka yang dimutasi itu dianggap sebagai penyebab terjadinya perombakan dalam struktur direksi besutan Royke yang baru berusia sekitar dua tahun sejak 3 September 2020.
Diketahui, ada empat bankir dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk lainnya untuk memperkuat tim Royke saat dilantik sebagai Dirut BNI. Mereka adalah Direktur Keuangan Novita Widya Anggraini, Direktur Risk Management David Pirzada, Direktur Enterprise & Commercial Banking Muhammad Iqbal, dan Silvano.
Saat ini, tercatat ada enam orang asal Bank Mandiri di BNI. Deret nama Novita hingga Silvano ditambah Royke serta yang paling terakhir bergabung yaitu Toto Prasetio sebagai Direktur Technology & Operations.
Adapun pejabat karier BNI yang menduduki direksi ada lima orang, yakni Adi Sulistyowati sebagai Wakil Direktur Utama, Corina Leyla Karnalies Direktur Consumer Banking, Ronny Venir Direktur Network & Services serta Putrama dan Mucharom. Adapun Direktur Institutional Banking Sis Apik Wijayanto merupakan bankir jebolan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Tingkah polah pasca-RUPSLB di bank yang baru-baru ini menyediakan diri menjadi penyangga keuangan Lippo Group dengan hasil kucuran kredit sindikasi sebesar Rp6 triliun itu sampai ke telinga ET, sapaan akrab Erick Tohir. Kabarnya pencopotan beberapa pejabat tinggi BNI membuat ET geram.
Tak berselang lama, ET meminta diadakannya forum di Menara BNI. Bahkan ET meminta forum itu dihadiri oleh pejabat struktural sekelas General Manager (GM) ke atas. Diketahui, setelah RUPSLB, ET sedikitnya mengadakan forum seperti itu sebanyak dua kali di tubuh bank yang meraup keuntungan Rp18,3 triliun pada 2022 tersebut.
Pada satu forum di antaranya, ET menyempatkan diri untuk menyentil direksi dan petinggi lain terkait adanya rumor adu faksi yang santer beredar di lingkungan bank BNI. Yaitu, ketidakakuran sesama direksi serta mutasi sejumlah petinggi BNI.
Sumber menyebut, ET bahkan sempat menegaskan kembali pernyataan tentang daftar hitam atau blacklist terhadap direksi dan komisaris BUMN yang terdeteksi korup agar tidak lagi bisa menjabat di perusahaan pelat merah.
Menjelang RUPS Tahunan dan RUPSLB perseroan berkode saham BBNI ini, yang rencananya diadakan pada 15 Maret 2023, isu pergantian direksi kembali santer.
“Enggak (menyentil),” kata Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada TrenAsia.com, Selasa, 14 Maret 2023.
Faksi Mandiri Makin Kuat
Jelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI 15 Maret 2023, TrenAsia.com mendapat bisikan terkait pejabat eks Bank Mandiri yang akan kembali berlabuh di BNI. Adalah eks Direktur Treasury dan International Banking Mandiri, Panji Irawan yang disebut-sebut bakal menduduki kursi BNI 2, alias menggantikan Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati.
Panji sendiri sebelumnya menjabat di Bank Mandiri dari tahun 2011-2016 sebagai Group Head Treasury. Kemudian pada 2016, Panji didaulat menjadi Direktur Tresury dan Internasional di BNI dan kembali ke Mandiri sebagai Direktur Treasury & International Banking pada tahun 2018.
Sementara Adi Sulistyowati adalah pejabat karier di BNI. Dia memulai karier di antaranya sebagai Pemimpin Wilayah Jakarta Senayan periode 2010 hingga 2012 dan Pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan periode 2012 hingga 2015.
Ada pergantian direksi atau tidak, publik sangat berharap agar BNI terus mampu menunjukkan kiprah terbaik untuk Bangsa dan Negara. Semoga!