<p>Sejumlah minuman beralkohol atau miras tampak di salah satu cafe di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa, 2 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Adu Kinerja Dua Emiten Produsen Bir, Mana yang Paling Moncer?

  • Dua emiten produsen bir telah merilis laporan keuangan kuartal I-2021. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) kompak perbaikan kinerja keuangan pada kuartal I-2021.

Korporasi
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Dua emiten produsen bir telah merilis laporan keuangan kuartal I-2021. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) kompak perbaikan kinerja keuangan pada kuartal I-2021.

DLTA membukukan kenaikan laba bersih hingga 33,49% year on year (yoy) menjadi Rp56,64 miliar pada kuartal I-2021. Laba bersih MLBI sama-sama naik meski tidak seagresif kompetitornya, yakni 6,33% menjadi Rp148,78 miliar pada kuartal I-2021.

Pertumbuhan laba bersih yang diraih DLTA lebih tinggi dipacu adanya kenaikan penjualan sebesar 14,45% yoy dari Rp153,05 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp175,18 miliar pada kuartal I-2021.

Di sisi lain, penjualan MLBI justru tersungkur dengan menurun 7,3% yoy menjadi Rp581,33 miliar dari sebelumnya Rp627,35 miliar pada kuartal I-2020.

Produsen bir Anker dan Bintang ini sama-sama mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan kuartal I-2021. Beban pokok penjualan DLTA naik menjadi Rp53,61 miliar pada kuartal I-2021 dari sebelumnya Rp47,08 miliar pada kuartal I-2020.

Sementara itu, MLBI membukukan kenaikan 1,6% beban pokok penjualan dari Rp280,38 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp284,94 miliar pada kuartal I-2021.

Kendati demikian, dua emiten ini sukses menekan sejumlah pos beban.  Kinerja keuangan semakin lebih ringan usai beban penjualan DLTA turun tipis dari Rp40,75 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp39,53 miliar pada kuartal I-2021.  

Beban penjualan MLBI juga susut dari Rp83,92 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp60,29 miliar pada kuartal I 2021.

MLBI masih lebih baik dalam pengelolaan liabilitas ketimbang DLTA. Kenaikan liabilitas MLBI masih lebih sedikit, yakni dari Rp1,47 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp1,64 triliun pada kuartal I-2021.

Sementara DLTA membukukan kenaikan liabilitas menjadi Rp258,04 miliar pada kuartal I-2021 dari sebelumnya Rp205,68 miliar pada kuartal I-2020.

Hingga akhir Maret 2021, total aset DLTA tercatat sebesar Rp 1,33 triliun atau naik dari Desember 2020 sebesar Rp 1,22 triliun. Di sisi lain, pertumbuhan aset MLBI masih lebih agresif dari Rp2,90 triliun pada akhir 2020 menjadi RP3,22 triliun pada kuartal I-2021. (RCS)