<p>Ilustrasi bank / Gradesingapore.com</p>
Perbankan

Adu Laba Bank BUMN Tahun 2023, Siapa Juaranya?

  • Dalam laporan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI/BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN/BBTN) berhasil mencatat laba perusahaan yang positif. Bahkan, salah satu di antara mereka berhasil mencetak kenaikan laba tertinggi dalam sejarahnya.
Perbankan
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Seluruh entitas bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Indonesia telah melaporkan pencapaian keuangan mereka sepanjang tahun 2023. 

Dalam laporan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI/BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN/BBTN) berhasil mencatat laba perusahaan yang positif. Bahkan, salah satu di antara mereka berhasil mencetak kenaikan laba tertinggi dalam sejarahnya.

1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)

BRI menonjol sebagai bank dengan laba tertinggi dalam Kelompok Berdasarkan Modal Inti IV (KBMI IV) sepanjang tahun 2023. 

Bank pelat merah ini berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp60,4 triliun, mengalami peningkatan sebesar 17,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pencapaian ini didukung oleh penyaluran kredit BRI sebesar Rp1.266,4 triliun, tumbuh sebesar 11,2 persen year on year (yoy) pada Desember 2023. Secara khusus, segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tetap menjadi mayoritas penyaluran kredit BRI, mencapai Rp1.068 triliun atau berkontribusi sebesar 84,4%.

Pertumbuhan kredit yang mencapai dua digit tersebut turut berdampak pada kenaikan pendapatan bunga bersih BRI sebesar Rp135,18 triliun. Pendapatan bunga bersih ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya senilai Rp124,59 triliun.

2. PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri)

Bank Mandiri menempati urutan kedua dengan laba terbesar sebesar Rp55,1 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 33,7% yoy. Capaian ini mencatat rekor sebagai laba tertinggi sejak pendirian Bank Mandiri 25 tahun lalu.

Laba tersebut didorong oleh penyaluran kredit Bank Mandiri sebesar Rp1.398,1 triliun, tumbuh 16,3% secara tahunan, melampaui pertumbuhan kredit industri yang hanya mencapai 10,38 persen.

Pertumbuhan kredit yang signifikan terjadi di seluruh segmen, termasuk kredit korporasi yang mencapai Rp490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3 persen year on year. Begitu juga dengan kredit komersial yang mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 21,2 persen menjadi Rp238 triliun di akhir 2023. Segmen Usaha Kecil dan Menengah (SME) juga tumbuh sebesar 14 persen menjadi Rp77 triliun, sementara segmen mikro tumbuh sebesar 10,4 persen menjadi Rp168 triliun.

3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)

BNI, berada di posisi ketiga dengan laba bersih sebesar Rp20,9 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 14,2% yoy. 

Pertumbuhan laba ini didorong oleh kenaikan kredit sebesar 7,6% yoy, mencapai Rp695 triliun. Kredit ini didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, seperti korporasi blue chip, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kredit konsumer, dan perusahaan anak.

Kredit korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3% yoy, blue chip BUMN tumbuh 11,8% yoy, kredit konsumer tumbuh 13,6 persen yoy, dan perusahaan anak tumbuh 134% yoy.

4. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN)

BTN menempati posisi keempat dalam perolehan laba bank Himbara. Bank ini berhasil mencatatkan laba sebesar Rp3,5 triliun, mengalami peningkatan sebesar 14,94% yoy. Laba bersih ini dipengaruhi oleh peningkatan fee base income yang tumbuh 60,1% yoy, mencapai Rp3,2 triliun.

Selain itu, pendapatan bunga bersih BTN juga naik sebesar 9,2% yoy menjadi Rp28,27 triliun hingga akhir 2023. Meskipun begitu, beban bunga BTN juga meningkat 36,31 persen year on year menjadi Rp20,05 triliun.

Dari segi intermediasi, BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp333,7 triliun, mengalami peningkatan sebesar 11,9% yoy pada tahun 2023. Kualitas kredit juga tetap terjaga dengan penurunan non-performing loan (NPL) net menjadi 3,01% dari 3,38% tahun sebelumnya.

Pada sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN mencapai Rp349,93 triliun pada tahun 2023, naik 8,7% yoy dibandingkan dengan periode akhir tahun 2022 sebesar Rp321,94 triliun.

Dengan prestasi ini, total aset BTN naik sebesar 9,1 persen year on year menjadi Rp438,75 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp302,15 triliun.