Fans k-pop yang tergabung dalam kpop4planeti menyerahkan petisi “tokopedia4bumi” dan menominasikan e-commerces terbesar di Indonesia Tokopedia untuk segera berkomitmen untuk 100% Energi Terbarukan pada Tahun 2030, Jumat 1 Oktober 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Fintech

Aduh, Ekonomi Digital Ternyata Tak Signifikan Ungkit Pendapatan per Kapita Indonesia

  • Percepatan transformasi digital yang terjadi di seluruh dunia ternyata memiliki dampak yang berbeda-beda pada setiap negara

Fintech

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Percepatan transformasi digital yang terjadi di seluruh dunia ternyata memiliki dampak yang berbeda-beda pada setiap negara.

Hingga akhir tahun kedua pascapandemi COVID-19, sejumlah negara memang mencatatkan peningkatan produk domestik bruto (PDB) per kapita seiring dengan tingginya penetrasi internet yang makin tinggi.

Tetapi beberapa negara seperti Indonesia, kenaikan penetrasi internet tidak terlalu berdampak signifikan terhadap PDB per kapita.

“Indonesia justru turun, tadinya sudah masuk upper middle income menjadi lower middle income country,” kata Founder Center of Reform on Economics (CORE Indonesia), Hendri Saparini dalam Refleksi Ekonomi Akhir Tahun 2021, Rabu 29 Desember 2021.

Dalam catatan Hendri, penetrasi internet yang terus menanjak sebagian besar dikonsumsi untuk kepentingan sosial dan hiburan. Oleh karenanya, tingginya pengguna internet tak sebanding dengan peningkatan produktivitas masyarakat yang bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi.

Ia menyarankan, pemerintah bisa lebih mengintervensi penggunaan internet untuk memperlebar ruang gerak perekonomian di semua kelompok masyarakat. Sehingga, pendapatan per kapita bisa meningkat sekaligus memperkecil kesenjangan ekonomi.

Faktor selanjutnya, bisnis e-commerce yang menggurita masih dianggap Hendri masih ditopang penjualan jasa. Ia melihat produksi dalam negeri yang beredar di e-commerce belum optimal, walhasil masih banyak ditemukan barang impor di e-commerce Tanah Air.

E-commerce jangan hanya sukses menaikkan konsumsi saja tapi harus bisa mengubah struktur ekonomi. Kelompok bawah harus digenjot produksinya, jangan hanya jadi pembeli,” tegas dia.