<p>Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat hadir pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 September 2020. Raker tersebut membahas asumsi dasar Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Aduh! Utang Luar Negeri RI Tertinggi di ASEAN, Nomor 7 di Dunia

  • JAKARTA – Dalam publikasi International Debt Statistics (IDS) 2021 atau Statistik Utang Internasional negara-negara berpenghasilan rendah-menengah, Bank Dunia menempatkan Indonesia sebagai negara dengan utang luar negeri tertinggi se-ASEAN, melampaui Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam. Sementara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura tidak lagi tergolong dalam negara kategori IDS 2021. Adapun, publikasi tersebut berbasis […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Dalam publikasi International Debt Statistics (IDS) 2021 atau Statistik Utang Internasional negara-negara berpenghasilan rendah-menengah, Bank Dunia menempatkan Indonesia sebagai negara dengan utang luar negeri tertinggi se-ASEAN, melampaui Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam.

Sementara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura tidak lagi tergolong dalam negara kategori IDS 2021. Adapun, publikasi tersebut berbasis data utang negara-negara berpendapatan rendah-menengah hingga 2019.

Peringkat utang luar negeri di Asia Tenggara

1. Indonesia US$402,08 miliar (sekitar Rp5.940 triliun)

2. Thailand US$180,23 miliar (sekitar Rp2.662 triliun)

3. Vietnam US$118.49 miliar (sekitar Rp1.750 triliun)

4. Filipina US$83,66 miliar (sekitar Rp1.236 triliun)

5. Laos US$16,68 miliar (sekitar Rp 246triliun)

6. Kamboja US$15,32 miliar (sekitar Rp226 triliun)

7. Myanmar US$11,11 miliar (sekitar Rp164 triliun)

8. Timor-Leste US$203,4 juta (sekitar Rp 3 triliun)

Jika diakumulasi, total utang ke-8 negara di atas mencapai US$827,79 miliar (sekitar Rp12.230 triliun), naik 6,4% dibandingkan 2018 sebesar US$777,68 miliar (sekitar Rp11.490 triliun).

Utang Luar Negeri Indonesia

Bank Dunia mencatat nilai utang luar negeri Indonesia pada 2019 mencapai US$402,08 miliar (sekitar Rp 5.940 triliun), naik 5,9% dari 2018 sebesar US$379,58 miliar (sekitar Rp 5.608 triliun).

Kenaikan drastis juga terlihat jika posisi utang pada 2019 dibandingkan dengan 2009. Di mana ada lonjakan jumlah utang hingga 124% dari posisi 2009 sebanyak US$179,40 miliar (sekitar Rp 2.605 triliun).

Menurut rasionya, utang luar negeri Indonesia 2019 terhadap ekspor sebesar 194%. Sementara, terhadap pendapatan nasional bruto (GNI) sebesar 37%. 

Sedangkan rasio terhadap pendapatan nasional bruto tercatat sebagai berikut: 2009 (34%), 2015 (37%), 2016 (35%), 2017 (36%), dan 2018 (37%).

Secara komposisi, utang luar negeri 2019 didominasi oleh utang jangka panjang yakni sebesar US$354,54 miliar (sekitar Rp5.238 triliun). Sementara, utang luar negeri jangka pendek mencapai US$44,79 miliar (sekitar Rp661 triliun).

Di sisi lain, kreditur utang luar negeri 2019 didominasi oleh sektor swasta yakni US$181,25 miliar (sekitar Rp 2.678 triliun). Disusul dengan penerbitan surat utang sebesar US$173,22 miliar (sekitar Rp 2.559 triliun).

Tidak hanya tertinggi se-Asia Tenggara, Indonesia juga tercatat masuk dalam 10 negara berpenghasilan rendah-menengah dengan utang luar negeri terbesar di dunia.

Peringkat utang luar negeri di dunia :

1. China US$2,1 triliun

2. Brasil US$569,39 miliar

3. India US$560,03 miliar

4. Rusia US$490,72 milar

5. Meksiko US$469,72 miliar

6. Turki US$440,78 miliar

7. Indonesia US$402,08 miliar

8. Argentina US$279,30 miliar

9. Afrika Selatan US$188,10 miliar

10. Thailand US$180,23 miliar