Aduh! WTO Perpanjang Moratorium Bea Masuk e-Commerce Hingga 2024
- "Apabila KTM ke-13 belum terlaksana hingga 31 Maret 2024, moratorium bea masuk pada transmisi elektronik pun akan dihentikan," ujar Djatmiko.
Nasional
JAKARTA - Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-12 World Trade Organization (WTO) menyepakati untuk tetap membebaskan bea masuk perdagangan elektronik atau e-commerce lintas negara paling lama hingga Maret 2024.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan bahwa moratorium pengenaan bea masuk e-commerce akan diperpanjang hingga pertemuan KTM WTO ke-13 yang rencananya akan diselenggarakan sebelum 31 Desember 2023.
"Apabila KTM ke-13 belum terlaksana hingga 31 Maret 2024, moratorium bea masuk pada transmisi elektronik pun akan dihentikan," ujar Djatmiko dalam media briefing hasil KTM WTO ke-12, Senin, 27 Juni 2022.
- Investasi Bitcoin Rp6,3 Trilun Gagal, El Salvador Tetap Wajib Bayar Utang Rp14,8 Triliun
- Siap Hadapi Resesi? Ini Saran Para Ahli Keuangan dari AS
- IHSG Berpeluang Menghijau di Awal Pekan, Cek 5 Menu Saham Hari Ini
Djatmiko menyampaikan, sebenarnya sebagian besar negara berkembang anggota WTO menginginkan penerapan bea masuk e-commerce untuk menjadi salah satu sumber fiskal energi.
Ia menambahkan, e-commerce telah diberikan keleluasaan sejak tahun 1998 untuk berkembang, dan sudah saatnya ada regulasi baru yang mengatur transaksi elektronik. Selain berkenaan dengan bea masuk, perlu juga ada regulasi terkait pengelolaan e-commerce.
Dengan adanya penundaan penerapan atau moratorium bea masuk transmisi elektronik, pihak regulator pun menjadi kesulitan untuk melacak statistik dan pola di sektor e-commerce.
- Terpanjang di Indonesia, Ini 7 Fakta Menarik Jalan Tol Layang MBZ
- Resesi Ekonomi Incar Dunia, Makanan Bakal Jadi Investasi Terbaik daripada Emas
- Proyek Jalan Tol Bawah Laut Disiapkan, Infrastruktur Dasar di Ibu Kota Baru Mulai Dibangun pada Agustus 2022
"Dengan adanya moratorium ini, jadi agak sulit untuk mengetahui statistik, mengetahui pola di sektor e-commerce baik konsumen maupun produsen, sektornya dan sebagainya. Itu agak sulit karena jadi terkendala dengan adanya moratorium," kata Djatmiko.
Selain membahas soal e-commerce, pertemuan KTM ke-12 WTO juga membahas topik soal kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi di masa sekarang dan masa depan, persetujuan subsidi sektor perikanan, dan reformasi WTO.