<p>Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin mengumumkan reshuffle kabinet pada Selasa, 22 Desember 2020 / Dok. BPMI Setpres</p>
Nasional & Dunia

Intip Kekayaan dan Gurita Bisnis 2 Konglomerat RI di Kabinet Baru Jokowi: Sandiaga Uno dan Wahyu Trenggono

  • Sakti Wahyu Trenggono yang menjadi menteri kelautan dan perikanan menggantikan Eddhy Prabowo. Trenggono atau akrab disapa Mas Treng merupakan pengusaha yang terkenal dengan bisnis menaranya.

Nasional & Dunia
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk enam nama baru untuk mengisi posisi menteri di jajaran kabinetnya. Dua dari keenam nama itu merupakan konglomerat ternama yang terafiliasi dengan sejumlah perusahaan besar di Indonesia.

Pertama, ada nama Sakti Wahyu Trenggono yang menjadi menteri kelautan dan perikanan menggantikan Eddhy Prabowo. Trenggono atau akrab disapa Mas Treng merupakan pengusaha yang terkenal dengan bisnis menaranya.

Dia merupakan komisaris utama di PT Solusindo Kreasi Pratama yang terafiliasi dengan salah satu perusahaan menara terbesar di Indonesia, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Melalui bisnis itu, Trenggono pun terkenal dengan julukan ‘Raja Menara Indonesia‘.

Pada 2015 silam, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sempat ingin melakukan aksi tukar guling (share swap) anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan TBIG. Namun rencana itu gagal lantaran tidak mendapatkan persetujuan dari komisaris dan pemegang saham.

Saat ini, TBIG merupakan salah satu emiten menara dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia Rp36,02 triliun. Saham TBIG, pada perdagangan Selasa, 22 Desember 2020 berakhir melemah tipis 2,75% atau 45 poin ke level Rp1.590 per lembar.

Sekarang, mayoritas saham TBIG masih digenggam oleh dua anak perusahaan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) milik konglomerat Sandiaga Salahuddin Uno dan Edwin Soeryadjaya. Melalui PT Wahana Anugerah Sejahtera dan Provident Capital Indonesia, keduanya memiliki total 55,21% sahasm TBIG.

Laporan Kekayaan Trenggono
Wahyu Sakti Trenggono ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo / Facebook @saktiwtrenggono

Selain TBIG, Trenggono juga menjabat sebagai komisaris di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Di sini, lagi-lagi Sandiaga Uno ikut menjadi pemegang saham melalui Saratoga dengan kepemilikan 19,74%.

Di samping Sandi, ada juga nama Garibaldi ‘Boy’ Thohir yang merupakan kakak kandung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai pemegang saham. Kakak dari sahabat Sandi itu menggenggam sebanyak 8,95% saham MDKA.

Saham MDKA pada perdagangan Selasa, 22 Desember 2020 terkoreksi 170 poin atau -6,14% ke level Rp2.600 per lembar. Kapitalisasi pasar MDKA hingga saat ini senilai Rp56,93 triliun.

Dari dua bisnis itu, nama Trenggono terus menjulang hingga akhirnya terpilih sebagai wakil menteri pertahanan di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Satu tahun berselang, Jokowi memercayakan posisi menteri kelautan dan perikanan kepadanya untuk menggantikan Edhy Prabowo.

Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN),Trenggono tercatat memiliki Rp1,95 triliun. Berikut rinciannya,:

  1. Tanah dan bangunan di wilayah Jakarta, Sragen, Bekasi, Boyolali, dan Buleleng seluas 91.361,54 m2 dengan nilai Rp54,49 miliar.
  2. Mobil dan kendaraan lain Rp6,1 miliar. Terdirid ari Land Rover RR Jeep tahun 2013 (Rp1,87 miliar), AUDI RS 5 Sedang tahun 2015 (Rp2,5 miliar), dan Toyota VellFire 2.5 G Minibus tahun 2015 (Rp740 juta. Kemudian Audi Q3 Jeep tahun 2012 (Ro285 juta), Mercedez Benz GLA 200 Minibus tahun 2018 (Ro690 juta), dan Honda Beat Solo tahun 2018 (Rp12 juta.
  3. Harta bergerak lainnya Rp16,24 miliar.
  4. Surat berharga Rp1,67 triliun.
  5. Kas dan setara kas Rp141,74 miliar.
  6. Harta lainnya Rp61,55 miliar.
Sandiaga Uno
Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Sandiaga Uno meninjau langsung kegiatan Mobile Rapid Test (tes bergerak) di Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020.  Tes cepat secara massal ini diadakan untuk mendeteksi paparan virus corona di masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi zona merah COVID-19. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Nama kedua adalah Sandiaga Uno. Mantan calon wakil presiden ini resmi menggantikan Wishnutama Kusbandio sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dia terkenal sebagai pengusaha muda yang necis dan dekat dengan kalangan milenial. Sandi memiliki kerajaan bisnis melalui perusahaan investasi Saratoga Investama. Di sana, dia menggemgam sebanyak 21,5% saham.

Saratoga memiliki tujuh anak usaha yang juga bergerak di bidang investasi. Anak usaha itu antara lain, PT Saratoga Sentra Business, PT Nugraha Eka Kencana dan PT Anugerah Wahana Sejahtera.

Selain itu, ada juga PT Bumi Hijau Asri, PT Wana Bhakti Sukses Mineral, dan PT Wahana Bhakti Sukses Mineral. Lalu PT Surya Nuansa Ceria dan PT Lintas Indonesia Sejahtera. Saratoga juga secara tidak langsung memiliki dua anak usaha lain, yaitu PT Interra Indo Resources dan PT Sukses Indonesia.

Investasi Saratoga

Sementara investasi Saratoga tersebar di 10 emiten yang bergerak di berbagai sektor, termasuk pertambangan, konstruksi, sawit, hingga asuransi. Di TBIG, Saratoga memiliki saham 29,11%.

Kemudian di PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), perusahaan milik Sandiaga itu menggenggam sebanyak 7,12% saham. Selanjutnya di PT Seroja Investment Limited di Singapura dengan total kepemilikan saham 23,26%.

Saham Saratoga juga masuk di PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 29,79%. Lalu di MDKA sebesar 19,74% dan PT Provident Agro Tbk (PALM) 44,87%.

Selanjutnya, ada juga saham Saratoga di Interra Resources Ltd sebesar 13,54% dan Sihayo Gold Plc, Australia 14,89%. Terakhir, ada di PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) 52,21% dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) sebesar 8,33%.

Di luar itu, Sandi dan usahanya itu juga memiliki saham di sejumlah perusahaan nonpublik dengan rataan investasi sebesar 20%-50%.

Dengan portofolio investasi bejibun itu, Sandi pun kini memiliki total kekayaan senilai Rp5,1 triliun. Berikut rinciannya.

  1. Tanah dan bangunan seluas 5,175 m2 yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Singapura, Australia hingga Amerika dengan nilai Rp191,64 miliar.
  2. Mobil dan alat transportasi lain Rp325 juta. Rinciannya, Nissan Grand Livina Minibus 2013 senilai Rp100 juta dan Nissan X-Trail Minibus 2015 Rp225 juta.
  3. Harta bergerak lainnya Rp3,2 miliar.
  4. Surat berharga Rp4,71 triliun.
  5. Kas dan setara kas Rp495,91 miliar.
  6. Harta lainnnya Rp41,29 miliar.
  7. Utang Rp340,03 miliar. (SKO)