AFPI Gelar Karpet Merah Jika Grab Masuk Pasar Pinjol
Grab sebagai salah saatu perusahaan digital terbesar di Asia Tenggara ini akan segera mengajukan izin permohonan perbankan digital di Singapura. Hal ini guna memuluskan jalan Grab untuk menyaingi Bank serta Teknologi Finansial (financial technology/fintech).
JAKARTA – Grab terus ekspansif. Setelah bisnisnya di ride-hailing mulai mapan, Grab mulai melakukan ekspansi bisnis di sektor layananan keuangan semacam pinjaman online. Bagi perusahaan milik pengusaha Malaysia tersebut, strategi ini akan menjadi bisnis masa depan.
Rencananya, salah satu perusahaan digital terbesar di Asia Tenggara ini akan segera mengajukan izin permohonan perbankan digital di Singapura. Hal ini guna memuluskan jalan Grab untuk menyaingi Bank serta Teknologi Finansial (financial technology/fintech).
“Pinjaman online akan disediakan oleh bank yang menjadi mitra perusahaan kami melalui aplikasi Grab,” ujar Managing Director of Grab Financial Group, Reuben Lai, dikutip Reuters, Rabu 5 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain itu, layanan lain yang disediakan Grab adalah micro investment. Pengguna dapat melakukan investasi di platform itu mulai dari satu dolar Singapura. Layanan ini hadir setelah Grab Financial mengakuisisi Bento Invest, startup robo-advisory beberapa waktu lalu.
Ternyata Grab bukan kali pertama melebarkan sayap bisnisnya ke sektor layanan pinjaman. Sebelumnya, Grab juga pernah menawarkan pinjaman modal kerja kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di beberapa negara Asia Tenggara.
Jika nantinya Grab berhasil mendapatkan lisensi bank digital, perusahaan akan memiliki akses ke deposito, pinjaman atau layanan keuangan lainnya. Kepastian penerbitan lisensi ini akan diumumkan pada pertengahan tahun ini.
AFPI Gelar Karpet Merah
Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kuseryansyah menyatakan hadirnya Grab ke industri fintech tak akan menggangu perusahaan lainnya. Hal ini dikarenakan segmen di industri fintech sangat bervariasi.
“Jadi kan kalau di ekosistem digital, mereka fokus melayani konsumen yang dalam ekosistemnya. Jadi tidak akan menggangu yang lain,” ujarnya saat dihubungi TrenAsia.com, Rabu 5 Agustus 2020.
Bahkan, dia menyambut baik jika Grab melebarkan sayapnya ke industri fintech. Dengan begitu, makin banyak masyarakat yang akan terlayani, khususnya yang tidak memiliki akses pada bank (unbankable).
“Jadi tidak hanya perusahaan decacorn, siapapun yang ingin masuk memberikan support pendanaan kepada masyarakat yang unbankable ya kita senang, bagus,” tutup Kuseryansyah. (SKO)