<p>Ketua AFPI terpilih Adrian Gunadi menjawab pertanyaan awak media secara virtual usai sidang MUNAS AFPI 2020 di Jakarta, Rabu, 30 September 2020. Musyawarah Nasional atau Munas Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) 2020 memberikan mandat kepada pengurus baru agar asosiasi fintech lending ini perkuat inklusi keuangan dan berperan aktif dalam mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional seiring dampak pandemi COVID-19 melalui kolaborasi aktif asosiasi dengan institusi jasa keuangan lainnya. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

AFPI Gelar Munas, CEO Investree Adrian Gunadi Kembali Jadi Ketum

  • Selain itu, dari hasil Munas menyatakan adanya penambahan dua posisi dewan pengawas AFPI.

Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengumumkan hasil musyawarah nasional (Munas). Salah satu putusan yang diambil adalah menunjuk kembali Adrian Gunadi sebagai Ketua Umum AFPI periode 2020-2023.

Selain itu, dari hasil Munas menyatakan adanya penambahan dua posisi dewan pengawas AFPI. Dua posisi tersebut antara lain bidang multiguna yang dijabat oleh Dino Martin dan bidang syariah yang diduduki oleh Azharuddin Latif. Sebelumnya AFPI hanya memiliki satu dewan pengawas, yakni di bidang produktif yang diisi oleh Dani Lihardja.

Ketua Panitia Munas sekaligus Ketua Harian AFPI Kuseryansyah mengatakan, penambahan dewan pengawas ini guna mengakomodasi semakin banyaknya anggota AFPI. Yang pasti juga sebagai penyesuaian kepada tiga jenis pembiayaan fintech lending yang ada saat ini.

“Kami berharap dengan kepengurusan baru ini akan menghadirkan kembali semangat yang lebih tinggi untuk dapat meningkatkan literasi dan keterlibatan masyarakat melalui kemudahan akses keuangan dari fintech lending,” kata Kuseryansyah dalam konferensi pers virtual seusai penutupan Munas AFPI 2020 di Jakarta, Rabu 30 September 2020.

Ia menjelaskan, pada Munas AFPI 2020 juga telah dirumuskan terkait revisi Anggaran Dasar dan mengesahkan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta rencana strategis AFPI dalam beberapa periode ke depan.

“Semoga apa yang diputuskan dalam Munas ini semakin mendukung pertumbuhan industri fintech lending di Tanah Air,” ujarnya.

Kuser menyatakan dalam Munas yang digelar selama dua hari ini turut memberikan mandat kepada pengurus baru agar asosiasi fintech lending dapat memperkuat inklusi keuangan Tanah Air. Terlebih berperan aktif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.

Co-Founder & CEO PT Investree Radhika Jaya Adrian Gunadi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) / Investree.id

Profil Adrian Gunadi

Memiliki nama lengkap Adrian Asharyanto Gunadi, pria satu ini lahir di Jakarta, 3 Januari 1976. Ia telah memimpin AFPI sejak Juni 2016 dan saat ini memasuki periode ke-3.

Adrian berhasil menempuh pendidikan program Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI). Lalu ia melanjutkan studinya dan sukses meraih gelar Master of Business Administration, Finance and Financial Management Services Rotterdam School of Management Erasmus University.

Ia telah malang melintang di dunia perbankan. Meniti karier sebagai Cash & Trade Product Manager Citibank pada 1998 hingga 2002, Adrian lalu berlabuh ke Standard Chartered Bank dan menjabat sebagai Product Structuring dari 2005-2007.

Selain fasih pada dunia perbankan konvensional, ia juga merambah perbankan syariah. Buktinya, dia menjabat Head of Sharia Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI) selama dua tahun.

Kariernya semakin menanjak. Dibuktikan dengan ditunjuknya dia sebagai Managing Director, Retail Banking PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dari tahun 2009 sampai 2015. Bank Muamalat sendiri merupakan retail banking syariah terbesar kedua di Indonesia dengan market share lebih dari 35%.

Setelah belasan tahun berkecimpung di dunia perbankan, ia memutuskan membangun bisnisnya sendiri di bidang keuangan. Dia mendirikan PT Investree Radhika Jaya atau Investree pada 2015. Adrian juga memimpin langsung perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending ini sebagai Chief Executive Officer (CEO) sejak awal berdiri hingga sekarang. (SKO)