Agresif di 2021, Induk Usaha Kredivo (Finaccel) Berencana IPO DI Amerika hingga Ekspansi ke Asia Tenggara
- JAKARTA –PT FinAccel Teknologi Indonesia, induk usaha Kredivo terpantau bergerak agresif sepanjang 2021.Anak usahanya, Kredivo, kini memiliki lebih dari 4 juta
Fintech
JAKARTA –PT FinAccel Teknologi Indonesia, induk usaha Kredivo terpantau bergerak agresif sepanjang 2021.
Anak usahanya, Kredivo, kini memiliki lebih dari 4 juta pengguna atau mencapai 50% dari basis pengguna kartu kredit di Indonesia. Kredivo juga menguasai industri buy now pay later (BNPL) dengan wallet share setidaknya 50% di mayoritas merchant e-commerce di Indonesia.
Kredivo juga telah resmi melebarkan sayapnya dengan berekspansi di Vietnam melalui joint venture bersama Phoenix Holding dan akan menargetkan negara-negara Asia Tenggara lainnya. FinAccel bahkan telah bersiap melakukan IPO di bursa Saham Amerika Serikat (AS) lewat skema Special Purpose Acquisition Company (SPAC) bersama firma investasi global terdepan, Victory Park Capital.
- KlikACC Changed Its Name to KlikA2C to Expand Financial Network to the MSMEs Sector
- Perkuat Bisnis Askrindo Jalin Kerjasama dengan BNI dan BTN
- Rolls-Royce Buat Pesawat Listrik Berkecepatan Tinggi
Selain Kredivo, FinAccel juga meresmikan produk baru yaitu KrediFazz yang berfokus pada peer-to-peer (P2P) lending.
"Memayungi Kredivo dan KrediFazz, FinAccel sejak 2016 telah tumbuh secara signifikan dan menjadi pemimpin industri dengan ekosistem keuangan digital,” kata VP Marketing and Communications FinAccel, Indina Andamari dalam siaran pers, Rabu 24 November 2021.
Pertumbuhan agresif FinAccel sejalan dengan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan transformasi digital yang terjadi. Laporan SEA e-Conomy tahun 2021 yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company memproyeksikan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai US$146 miliar pada 2025.
Tahun ini, FinAccel juga mendapatkan pendanaan (joint financing) sebesar Rp1 triliun dari Bank DBS Indonesia untuk nasabah Kredivo di Indonesia. Kemudian, meraih pendanaan debt facility tambahan dari Victory Park Capital sebesar US$100 juta, menjadikan total pendanaan yang diberikan oleh VPC sebesar US$200 juta
Serta bekerjasama dengan Bank Standard Chartered untuk menyalurkan kredit (channeling) melalui layanan paylater. Selain lewat anak usahanya, FinAccel menggandeng e-Fishery untuk perluas penyaluran kredit produktif untuk UMKM.