1000335337.jpg
Properti

Agung Podomoro Bakal Agresif Bangun Proyek Properti Agar Tercipta Lapangan Kerja Baru

  • Pasalnya sektor properti memiliki puluhan sektor usaha pendukung yang mampu melahirkan jutaan lapangan kerja.

Properti

Debrinata Rizky

JAKARTA - Minimnya penciptaan lapangan kerja selama 5 tahun terakhir dinilai akan menjadi salah satu tantangan yang akan dihadapi oleh pemerintahan baru Prabowo – Gibran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode 2019-2024 serapan tenaga kerja formal hanya menjadi 2 juta orang. Angka tersebut menurun dibandingkan periode 2014-2019 yang mencapai 8,5 juta orang. Sementara jumlah pengangguran pada Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang.

"Lapangan kerja adalah satu tantangan pembangunan ekonomi hari ini. Kami di Agung Podomoro akan selalu mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM melalui  Podomoro University. Di sektor properti, Agung Podomoro akan terus membangun proyek-proyek hunian baru agar ekonomi terus bertumbuh dan kesempatan kerja baru juga dapat tercipta untuk generasi muda kita,” ungkap Pendiri dan Pemilik Agung Podomoro Land Trihatma Kusuma Haliman usai acara Dialog Kebangsaan bertajuk “Peran Gen Z Dalam Peningkatan Kualitas SDM Menuju Indonesia Emas”, di Podomoro University, Jakarta, pekan lalu.

 

Trihatma menegaskan komitmen Agung Podomoro Group untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia melalui pembangunan berbagai proyek properti dan peningkatan kualitas SDM lewat Podomoro University. Trihatma percaya bahwa kinerja positif sektor properti akan menjadi faktor penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan. Pasalnya sektor properti memiliki puluhan sektor usaha pendukung yang mampu melahirkan jutaan lapangan kerja.

Bukti bahwa properti selalu menjadi booster ekonomi ditunjukkan oleh Trihatma ketika Agung Podomoro tetap membuka proyek baru yaitu Kota Podomoro Tenjo pada saat Pandemi COVID sedang mencapai puncaknya di tahun 2020. Dengan menargetkan segmen menengah bawah, Kota Podomoro Tenjo dijual mulai harga Rp250 juta. Kota satelit mandiri ini didukung dengan kualitas infrastruktur premium khas Agung Podomoro.

Menurut Trihatma berkat pembangunan Kota Podomoro Tenjo, kebutuhan rumah dengan harga terjangkau dapat terpenuhi dan sektor usaha pendukung juga mampu menjalankan bisnisnya disaat banyak pelaku usaha lainnya mengalami keterpurukan akibat pandemi. Hingga saat ini lebih dari 7000 unit rumah telah terjual di Kota Podomoro Tenjo.

Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) Hashim Djojohadikusumo yang menjadi pembicara dalam kegiatan ini menyatakan, pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta rumah baru setiap tahun, sebanyak 2 juta rumah akan dibangun wilayah pedesaan dan 1 juta lainnya di perkotaan. Sehingga  dalam 10 tahun ke depan diproyeksikan dapat dibangun sekitar 30 juta rumah hunian baru.

“Saat ini sekitar 27 juta keluarga di Indonesia masih tinggal di rumah yang tergolong sebagai RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Area yang kumuh, minim akses terhadap air bersih, dan fasilitas sanitasi yang tidak layak,” kata Hasyim yang juga Ketua Satgas Perumahan dalam tim Transisi Prabowo-Gibran.

Dalam kesempatan yang sama Rektor Podomoro University Bacelius Ruru menyatakan dukungan dan komitmen penuh dari Podomoro University untuk terlibat aktif dalam mendorong peningkatan kualitas SDM Indonesia. Ia menyebut, Podomoro University lahir sebagai bagian dari visi besar Trihatma K. Haliman untuk terus berkontribusi bagi kemajuan Indonesia melalui pendidikan. Podomoro University  berkomitmen untuk menjadi pusat pendidikan yang memajukan nilai-nilai kewirausahaan dan kebudayaan Indonesia, dengan standar kualitas internasional.

Bacelius Ruru yang juga Direktur Utama Agung Podomoro Land menyambut baik program 3 juta rumah yang diusung oleh presiden terpilih Prabowo – Gibran. Sebagai pengembang properti dengan rekam jejak lebih dari 55 tahun, Agung Podomoro terus berinovasi menghadirkan produk-produk hunian yang berkualitas dan terjangkau bagi berbagai segmen konsumen di masyarakat yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

“Komitmen kami adalah menghadirkan hunian yang tidak hanya nyaman dan modern, tetapi juga bisa diakses oleh masyarakat luas. Kami memastikan bahwa setiap unit hunian yang dibangun memiliki akses mudah ke infrastruktur dasar seperti transportasi publik, sekolah, dan pusat kesehatan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun hunian yang tidak hanya layak, tetapi juga berfungsi sebagai bagian dari pembangunan lingkungan yang lebih besar dan berkelanjutan,” tutup Ruru.