Agung Podomoro Raup Pendapatan 2019 Senilai Rp3,79 Triliun
Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) meraup penjualan dan pendapatan usaha Rp3,79 triliun sepanjang periode 2019.
Industri
Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) meraup penjualan dan pendapatan usaha Rp3,79 triliun sepanjang periode 2019. Jumlah itu turun 24,7% dibandingkan dengan pendapatan pada periode 2018 senilai Rp5,03 triliun.
Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land F. Justini Omas menjelaskan penyusutan pendapatan disebabkan oleh pengakuan penjualan yang merosot 29,4% dari semula sebesar Rp3,49 triliun menjadi Rp2,46 triliun karena turunnya pendapatan prapenjualan (marketing sales).
“Sementara, pendapatan berulang sebesar Rp1,32 triliun turun 14% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,54 triliun karena penjualan Sofitel Nusa Dua Bali Beach Resort pada kuarta I-2019,” kata Justini dalam siaran pers yang dirilis di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Perusahaan membukukan laba kotor sebesar Rp1,96 triliun pada 2019 dengan marjin laba kotor 51,7% dibandingkan dengan Rp2,41 triliun dengan marjin laba kotor 48% pada 2018.
Dikatakan Justini, emiten berkode saham APLN juga membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) di luar pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp1,94 triliun pada 2019.
Justinan menyebutkan lini bisnis Podomoro Golf View, Podomoro Park Bandung, serta Podomoro City Delli Medan berkontribusi lebih dari 60% terhadap penjualan pemasaran tersebut. kendati demikian, perolehan itu turun 18,83% dari perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,39 triliun.
“Merosotnya marketing sales dikarenakan sejumlah faktor antara lain penurunan ekonomi, adanya pemilihan umum (pemilu) pada 2019, serta penurunan penjualan dari beberapa proyek sudah dalam tahap akhir sehingga memiliki harga yang lebih mahal dan pilihan terbatas,” jelasnya.
Alhasil, penurunan kinerja sepanjang 2019 ini membuat perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp8,65 miliar. Padahal, pada periode sebelumnya emiten properti ini berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp41,6 miliar.
Per 31 Desember 2019, total aset APLN mencapai Rp29,46 triliun dari tahun sebelumnya Rp29,58 triliun. Sedangkan, total liabilitas Rp16,62 triliun dengan ekuitas Rp12,85 triliun.
Pada perdagangan Selasa, 5 Mei 2020, saham APLN ditutup turun 0,99% sebesar 1 poin ke level Rp100 per lembar. Kapitalisasi pasar saham APLN mencapai Rp2,27 triliun dengan imbal hasil negatif 40,48% dalam setahun terakhir. (SKO)