Agung Podomoro Raup Penjualan Rp3,92 Triliun pada Kuartal III-2023
- PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membukukan pendapatan dan penjualan sebesar Rp3,92 triliun.
Properti
JAKARTA - Pengembang properti terkemuka di Indonesia, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membukukan pendapatan dan penjualan sebesar Rp3,92 triliun selama kuartal III-2023.
"Penjualan dan pendapatan usaha perseroan sudah termasuk penjualan Neo Soho Mall sebesar Rp1,30 triliun pada September 2023," ujar Corporate Secretary APLN Justini Omas dalam keterangannya pada Senin di Jakarta seperti dilansir Antara.
Justini melanjutkan, marketing sales APLN sepanjang kuartal III-2023 mencapai Rp933 miliar. Angka tersebut turun menjadi 41% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,58 triliun.
- Bandara Kertajati Kini Sehari Bisa Layani 34 Penerbangan
- Ada Es Laksamana Mengamuk dalam Jamuan Makan Jokowi
- Menilik Sumber Pendanaan Partai Politik
Penjualan yang menurun, menurut Justini, kemudian berdampak pada laba kotor perseroan yang turun 62,9% (yoy) menjadi sebesar Rp1,63 triliun pada kuartal III-2023 dibandingkan Rp4,39 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Penjualan sektor properti masih sangat dinamis, penuh tantangan, terutama akibat daya beli konsumen yang belum kuat. Hal tersebut berdampak pada pendapatan perusahaan dari penjualan proyek-proyek properti yang turun pada periode ini,” ujar Justini.
Laba komprehensif perseroan juga mengalami penurunan menjadi 47,5% (yoy) atau senilai Rp1,35 triliun pada kuartal III-2023 dibandingkan dengan Rp2,57 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Justini menjelaskan pada kuartal III-2023, laba komprehensif sebagian besar berasal dari hasil tender offer obligasi dolar AS. Justini mengungkapkan hasil tender offer obligasi tersebut menghasilkan pendapatan non tunai sebesar Rp1,01 triliun.
“Namun, perlu diingat bahwa perusahaan masih memiliki obligasi senilai 131,96 juta dolar AS, atau setara dengan Rp2,05 triliun, yang akan jatuh tempo pada Juni 2024,” ujar Justini.
Justini mengungkapkan, salah satu strategi perseroan dalam menjaga kelangsungan bisnis adalah dengan melakukan percepatan pembangunan berbagai proyek yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan.
Proyek tersebut di antaranya proyek Kota Podomoro Tenjo, Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Park Bandung, Parkland Podomoro Karawang, serta Borneo Bay City di Balikpapan yang merupakan kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.