Marketing Director Agung Podomoro Land Agung Wirajaya (kedua kiri), Chief Marketing Officer Bukit Podomoro Jakarta Zaldy Wihardja (kanan) dan Presiden Direktur ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa (kedua kanan) menjadi narasumber pada acara virtual launching Bukit Podomoro Jakarta di APL Tower, Jakarta, Sabtu, 11 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Agung Podomoro Rilis Perumahan Bukit Podomoro, Cuma 20 Menit dari Monas

  • Bagi 50 pembeli pertama, rumah di proyek baru APLN ini dibanderol mulai dari Rp3,7 miliar. Meski usung konsep premium, Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) di Bukit Podomoro Jakarta cukup kompetitif.
Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Bisnis rumah tapak memiliki tantangan utama ketersediaan lahan yang semakin terbatas. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah mengamankan lahan strategis untuk proyek rumah tapak baru di Jakarta Timur untuk menjawab kebutuhan pasar yang menginginkan hunian aksesibilitas mudah sekaligus premium.

Peluang meningkatnya kebutuhan rumah tapak ditangkap APLN melalui proyek baru bernama Bukit Podomoro Jakarta. Kompleks hunian seluas 9,6 hektare (ha) di eks-Podomoro Park Jakarta Timur.

“Kita lihat orang ini semakin mencari rumah tapak, tapi kebanyakan semakin mencari di luar Jakarta. Memang tidak salah, namun ketika ada wilayah yang aman nyaman di Jakarta, kenapa tidak? Ini yang kami hadirkan melalui proyek baru,” jelas Chief Marketing Officer (CMO) APLN Zaldy Wiharja dalam peluncuran Bukit Podomoro Jakarta, Sabtu, 11 September 2021.

Bukit Podomoro memiliki sekitar 300 rumah yang memiliki nuansa compact. Ditambah, penghuni bisa mendapat akses fasilitas clubhouse premium dengan segudang fasilitas.

Fasilitas dalam clubhouse premium itu antara lain badminton court, bowling area, private cinema, lounge party, hingga rooftop tennis area. Soal keterjangkauan area, hunian ini hanya 20 menit dari pusat kota Jakarta, yakni Monumen Nasional (Monas).

Zaldy mengungkap harga rumah di Bukit Podomoro Jakarta sangat kompetitif. Bagi 50 pembeli pertama, rumah di proyek baru APLN ini dibanderol mulai dari Rp3,7 miliar. Meski usung konsep premium, Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) di Bukit Podomoro Jakarta cukup kompetitif.

“IPL kami ini di Rp7.000-Rp8.000 per meter persegi, bandingkan dengan apartemen yang sudah di atas Rp4 miliar yang IPL-nya ada yang menyentuh Rp40.000,” kata Zaldy.

“Di Bukit Podomoro Jakarta ini kami usung konsep living in style, kita persembahkan ini untuk masyarakat Jakarta. Konsep kita adalah gaya hidup modern dengan clubhouse terbaik yang premium, dengan adanya f&B evenue dan sektor komersial dan bisnis yang menunjang kebutuhan penghuni,” jelas Zaldy.

Meski di tengah pandemi, Zaldy yakin produk baru ini diserap pasar. Pasalnya, dirinya menyebut konsumen mulai lebih berani melakukan konsumsi dan pertumbuhan harga rumah yang semakin pesat lagi.

Hal ini tercermin dari house price index (HPI) pada semester I-2021 yang sudah menembus 5,02% year on year (yoy). Angka ini sudah meningkat pesat dibandingkan Desember 2020 yang mencapai 4,23% yoy.

“Jadi memang saat pandemi, bisnis kita tidak ada hubungannya sama krisis finansial, kita lihat masyarakat uangnya ada. Emang lebih baik ditaruh di instrumen investasi di capital gain,  salah satunya properti yang harganya terus naik,” jelas Zaldy.