Ahli Prediksi Aset Investasi Emas Berpotensi Naik di 2024
- Ahli memprediksi aset investasi less volatile seperti emas berpotensi naik di 2024 nanti. Aset investasi less volatile adalah aset yang mengalami fluktuasi nilai yang lebih rendah atau lebih stabil seiring waktu.
IKNB
JAKARTA - Ahli memprediksi aset investasi less volatile seperti emas berpotensi naik di 2024 nanti. Aset investasi less volatile adalah aset yang mengalami fluktuasi nilai yang lebih rendah atau lebih stabil seiring waktu.
Artinya, nilainya tidak berubah secara signifikan atau tidak mengalami gejolak harga yang tinggi.
Equity Analyst aplikasi saham dan trading kripto Nanovest, Edo Ardiansyah dalam keterangan resminya menyebut potensi naiknya emas ini dikarenakan ketidakstabilan kondisi dunia seperti di Rusia dan Timur Tengah
“Akibat ketidakstabilan kondisi dunia, seperti di Rusia dan Timur Tengah, kami melihat adanya potensi kenaikan aset investasi yang terkenal less volatile seperti emas, dalam bentuk fisik dan digital, di tahun 2024,” paparnya, dikutip Kamis, 4 Januari 2024.
Sejalan dengan pendapat Edo, CELIOS (Center of Economic and Law Studies) melaporkan bahwa emas digital masuk di lima besar pilihan produk investasi andalan di Indonesia. BAPPEBTI juga menyatakan investasi emas digital memiliki potensi yang sangat besar, terlihat dari tingginya nilai transaksi di instrumen investasi ini.
- Kasus Ledakan Smelter Nikel PT ITSS Naik ke Tahap Penyidikan
- Libur Akhir Tahun 2023, Transaksi Kartu Kredit Bank Mega Syariah Melonjak 50 Persen
- Kemenhub: Lebih dari 80 Persen Penerbangan Tepat Waktu
Selain itu, Edo memprediksi pertumbuhan positif yang terlihat dari membaiknya kondisi perekonomian AS, sejalan dengan pemulihan ekonomi yang berlanjut.
Kombinasi rilisnya data aktivitas yang solid dan penurunan inflasi telah membuat narasi para pelaku pasar semakin bergeser ke arah prospek soft landing.
Sementara itu, Iklim transaksi aset kripto dan saham global di tahun 2024 diramalkan akan semakin menjanjikan seiring dengan meningkatnya jumlah investor di Indonesia yang didorong oleh meningkatnya minat kaum muda dalam berinvestasi.
KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) melaporkan 57% investor pasar modal saat ini adalah generasi muda berusia di bawah 30 tahun.
Adapun, BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) mencatat jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 17,54 juta orang per Juni 2023, jauh melampaui jumlah investor pasar modal dan reksadana.
Nanovest sendiri mencatat 80% peningkatan jumlah investor aset kripto, dan 40% pertumbuhan pada jumlah investor saham AS sepanjang tahun 2023.
“Kemudahan dalam membuka bertransaksi jual-beli aset kripto dan juga ketertarikan kaum muda akan kripto menjadi alasan utama pertumbuhan subur ini,” terang manajemen.