Para penggemar olahraga bersepada di kawasan Bintaro Tangerang Selatan. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Gaya Hidup

Ahli Sebut Aktivitas Fisik 30 Menit Per Minggu Bisa Kurangi Risiko Penyakit

  • Seseorang yang melakukan aktivitas fisik selama 30 hingga 60 menit per minggu memiliki risiko 10% hingga 20% lebih rendah terkena diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, dan kematian dini.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Seseorang yang melakukan aktivitas fisik selama 30 hingga 60 menit per minggu memiliki risiko 10% hingga 20% lebih rendah terkena diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, dan kematian dini. 

Fakta ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine.

Otot, atau lebih tepatnya otot rangka memiliki peran penting untuk produksi energi, pergerakan tubuh, dan menjaga kualitas hidup manusia secara umum.

Berbagai aktivitas fisik ini bisa berupa berkebun berat, menggali dan menyekop, bersepeda, berjalan di bukit, latihan resistance band, lunge, sit-up, push-up, squat, dan angkat beban. Kesemuanya dapat menguatkan otot dan memberikan banyak manfaat. 

Penelitian menemukan bahwa latihan penguatan otot berhubungan dengan umur panjang, namun dosis optimalnya masih belum diketahui.

Untuk alasan ini, tim peneliti menganalisis data dari enam belas penelitian tentang hubungan antara aktivitas penguatan otot dan hasil kesehatan pada orang dewasa.

Mereka menemukan bahwa aktivitas penguatan otot mengurangi diabetes, kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan kematian hingga 17%.

Orang yang melakukan aktivitas penguatan otot selama 30 hingga 60 menit per minggu mendapatkan manfaat paling besar karena risiko kardiovaskular, kanker, dan semua penyebab kematian berkurang hingga 20%.

Risiko diabetes menurun drastis dengan dilakukannya aktivitas penguatan otot selama 60 menit seminggu sekali.

Namun, kombinasi penguatan otot dan latihan aerobik tampaknya menawarkan pengurangan risiko yang maksimal.

Kedua kegiatan ini secara bersama-sama mengurangi risiko kematian akibat kardiovaskular sebesar 46%, semua penyebab sebesar 40%, dan kanker sebesar 28%.