
Ahli Temukan Cara Sempurna Merebus Telur
- Salah satu fakta kehidupan yang tak terbantahkan adalah bahwa sangat sulit untuk memasak telur yang direbus dengan sempurna.
Sains
JAKARTA- Para ilmuwan telah menemukan cara sempurna untuk merebus telur. Dan yang mengejutkan, dibutuhkan waktu setengah jam.
Salah satu fakta kehidupan yang tak terbantahkan adalah bahwa sangat sulit untuk memasak telur yang direbus dengan sempurna. Anda mungkin mendapati kuning telur Anda kering dan rapuh, atau lebih buruk lagi, putih telurnya berlendir dan berair.
Masalahnya adalah kuning telur dan putih telur dimasak pada dua suhu yang berbeda. Kuning telur hanya memerlukan suhu 65C untuk dimasak. Sedangkan putih telur memerlukan sedikit panas lebih tinggi pada suhu 85C.
Oleh karena itu, metode konvensional untuk memasak telur merupakan kompromi antara dua kebenaran yang tampaknya tidak sesuai tersebut. Rebus telur hingga matang pada suhu 100C, putih telur akan segera menjadi empuk dan pas. Namun, kuning telur akan sepenuhnya matang . Ini tidak masalah jika Anda menyukai hal semacam itu, tetapi mengecewakan jika Anda menginginkan kuning telur yang lembut dan encer.
- Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum Dipangkas Rp81,3 Triliun, Sejumlah Proyek Infrastruktur Terdampak
- Profil dan Kekayaan Sabrina Carpenter Pemenang Grammy 2025
- Opera Perkenalkan Opera Air dengan Fitur Kesehatan Mental
Metode lain untuk memasak telur yang dikenal sebagai sous vide , melibatkan menempatkan telur dalam bak air pada suhu antara 60 hingga 70C selama satu jam. Ini membuat kuning telur menjadi sangat encer, tetapi putih telur dapat dibiarkan berlendir dan bening.
Para peneliti kini telah menemukan metode yang tepat untuk merebus telur. Terlebih lagi, mereka telah menunjukkan bahwa hasilnya tidak hanya lebih lezat, tetapi juga lebih baik untuk Anda.
Penelitian dipimpin oleh Pellegrino Musto, seorang ilmuwan yang bekerja di Dewan Riset Nasional Italia di Pozzuoli. Dalam makalah baru mereka yang dikutip BBC Jumat 7 Februari 2025 disebutkan mereka pertama kali mensimulasikan proses memasak telur menggunakan dinamika fluida komputasional atau computational fluid dynamics (CFD).
CFD adalah ilmu tentang penggunaan komputer untuk memprediksi bagaimana cairan dan gas mengalir berdasarkan hukum fisika yang mengaturnya. Ini seperti kekekalan massa, momentum, dan energi.
Simulasi tersebut menyarankan metode baru yang mungkin tidak dikenal oleh sebagian besar koki dan juru masak amatir. Cara yang mungkin memberikan hasil yang lebih baik.
Periodic Cooking
Pendekatan yang oleh para penulis disebut periodic cooking atau memasak berkala, melibatkan memasak telur secara bergantian dalam panci berisi air mendidih yang dijaga pada suhu 100C. Kemudian menaruhnya ke dalam mangkuk hangat yang dijaga pada suhu 30C.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, telur harus dipindahkan di antara kedua suhu tersebut setiap dua menit selama total durasi 32 menit. Jadi mungkin tidak cocok untuk juru masak rumahan yang suka keluar masuk dapur dan meninggalkan telur mereka tanpa pengawasan.
- LK21 Bahaya, Berikut 5 Situs Streaming Film yang Aman
- LK21- Sarangfilm21 Ilegal, Berikut 8 Situs Streaming Film yang Aman
- 18 Saham dengan Dividen Yield Tinggi untuk 2025, ADRO dan ITMG Tembus Dua Digit
Namun, jika Anda bersedia berusaha, hasilnya akan bagus. Ketika para ilmuwan mencoba metode baru ini dalam kehidupan nyata dan telur yang dihasilkan sangat luar biasa. Para peneliti mengonfirmasi keunggulan ini dengan menganalisis tekstur, kualitas sensorik, dan struktur kimia telur yang direbus dengan sempurna menggunakan Resonansi Magnetik Nuklir dan Spektrometri Massa Resolusi Tinggi.
Hasilnya menunjukkan bahwa telur yang dimasak secara berkala memiliki kuning telur yang lembut mirip dengan yang dimasak menggunakan cara sous vide. Namun, tidak seperti telur yang dimasak sous vide , putih telurnya tidak encer dan tidak matang, tetapi memiliki konsistensi yang lebih dekat dengan telur yang direbus setengah matang secara tradisional.
Menurut penulis makalah, ini mungkin karena, sementara suhu dalam putih telur yang dimasak secara berkala berkisar antara 35C hingga 100C selama memasak, kuning telur tetap pada suhu yang konsisten yaitu 67C secara keseluruhan.
Yang mungkin paling menarik, analisis kimia mengungkapkan bahwa kuning telur yang dimasak secara berkala mengandung lebih banyak polifenol dibandingakn telur yang dimasak dengan metode lain. Polifenol adalah sekelompok zat gizi mikro yang sebagian besar ditemukan pada tumbuhan, dan disebut-sebut memiliki manfaat kesehatan. Kelas senyawa ini terkenal karena sifat antioksidan dan antiperadangannya.
Tumbuhan membuatnya sebagai pertahanan terhadap kondisi lingkungan yang penuh tekanan seperti radiasi UV, kekeringan, atau pemangsaan oleh serangga. Namun, penelitian semakin menunjukkan bahwa mereka juga dapat bermanfaat bagi manusia. Misalnya, studi epidemiologi menunjukkan asupan polifenol yang tinggi dalam makanan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, bentuk kanker tertentu, dan penyakit neurodegeneratif.
Nah penasaran? Silahkan dicoba