AI Bisa Memusnahkan Manusia, dan Itu Tidak Lama Lagi
- Geoffrey Hinton telah mengerjakan kecerdasan buatan selama lebih dari 40 tahun. Sekarang, saat kita menyaksikan teknologi ini berkembang pesat, dia mengatakan bahwa ada alasan untuk khawatir.
Tekno
JAKARTA-Geoffrey Hinton telah mengerjakan kecerdasan buatan selama lebih dari 40 tahun. Sekarang, saat kita menyaksikan teknologi ini berkembang pesat, dia mengatakan bahwa ada alasan untuk khawatir.
Mengenai kemungkinan AI memusnahkan umat manusia, Hinton mengatakan itu "tidak terbayangkan, hanya itu yang akan saya katakan."
Namun, jangan panik dulu. Potensi untuk memusnahkan umat manusia tidak terletak pada AI seperti ChatGPT. Ini merujuk pada apa yang dikenal sebagai "general artificial intelligence." Ini merupakan jenis di mana AI dapat benar-benar bertindak atas kemauannya sendiri.
"Sebelumnya saya pikir itu akan menjadi seperti 20 sampai 50 tahun sebelum kita memiliki AI tujuan umum," kata Hinton kepada CBS News Minggu 16 April 2023. "Dan sekarang saya pikir mungkin 20 tahun atau kurang. Itu masalah, kan? Kita harus berpikir keras tentang bagaimana Anda mengendalikannya."
- Marak Transaksi Digital Jelang Lebaran, Simak 5 Tips Amankan Data Pribadi Anda!
- China Akhiri Latihan Perang, Kapal Perang AS Masuki Selat Taiwan
- OJK Gandeng Dukcapil Perketat Pengawasan Industri Keuangan
Menurut Hinton masih ada waktu untuk menyelesaikan masalah sebelum kita perlu mengkhawatirkan penyebab kematian kita sendiri. Saat ini, dia lebih peduli tentang bagaimana kita mengelola teknologi yang mengubah dunia daripada tentang potensi akhir kemanusiaan yang disebabkan oleh AI. Hinton mengatakan bahwa segelintir perusahaan atau pemerintah dapat menggunakan kekuatan luar biasa dengan teknologi AI di tangan mereka.
Hinton, sekarang bekerja dengan Google setelah memulai karier AI-nya yang didanai oleh pemerintah Kanada. Dia adalah salah satu orang pertama yang bekerja membuat komputer yang mampu belajar sendiri. Konsep mesin pembelajaran ini sekarang menjadi hal yang lumrah di masyarakat.
AI memiliki kemampuan untuk membuat hidup lebih baik melalui kemajuan di bidang kedokteran dan penelitian ilmiah, misalnya. Tetapi ada juga kerugian yang nyata, seperti meningkatnya alat informasi yang salah yang dimungkinkan oleh AI.
Saat pembelajaran AI terus berkembang diskusi seputar pengelolaan dan pengendalian AI akan tetap menjadi hal yang penting.
"Saya pikir sangat masuk akal bagi orang untuk mengkhawatirkan masalah ini sekarang, meskipun itu tidak akan terjadi dalam satu atau dua tahun ke depan," kata Hinton. "Orang-orang harus memikirkan masalah itu."