Air Asia Indonesia Cuan, Pendapatan Meroket 75 Persen Jadi Rp6,62 T
- Mayoritas pendapatan ini berasal dari operasi penerbangan, di mana penjualan tiket pesawat menyumbang Rp5,63 triliun dan pendapatan dari bagasi sebesar Rp731,74 miliar.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Pendapatan Indonesia AirAsia pada tahun 2023 mencapai Rp6,62 triliun, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 75% dibandingkan tahun sebelumnya.
Mayoritas pendapatan ini berasal dari operasi penerbangan, di mana penjualan tiket pesawat menyumbang Rp5,63 triliun dan pendapatan dari bagasi sebesar Rp731,74 miliar.
Kota Denpasar dan Jakarta menjadi sumber utama pendapatan, masing-masing Rp2,63 triliun dan Rp2,58 triliun.
- Kronologi Bubarnya TaniFund, Mulai dari Gagal Bayar hingga Pencabutan Izin dari OJK
- Prospek Saham Ace Hardware (ACES) di Tengah Tren Ekspansi Toko Baru
- BTOB Konser di Jakarta 13 Juli Nanti, Hanya 4 Personil yang Akan Hadir
Selain pendapatan diatas, Indonesia Air Asia juga mencatat pendapatan dari layanan penerbangan (passenger revenue) mencapai Rp125,85 miliar,
Sementara itu, layanan kargo (cargo revenue) juga memberikan kontribusi pendapatan mencapai Rp44,26 miliar.
Selain itu, layanan carter (charter revenue) juga memberikan kontribusi sebesar Rp14,08 miliar.
"Manajemen Indonesia AirAsia sedang aktif dalam memperoleh sumber pendanaan melalui beberapa skema potensial. Selain itu, manajemen Indonesia AirAsia juga aktif mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kelangsungan operasional perusahaan," terang Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine, dalam keterangan pers di Jakarta.
Pendapatan dari berbagai layanan ini secara kolektif mencerminkan strategi maskapai dalam memanfaatkan beragam segmen pasar untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnisnya.
Meskipun menghadapi kenaikan harga bahan bakar dan biaya perbaikan, Indonesia AirAsia berhasil tetap menghasilkan keuntungan.
Manajemen tetap aktif mencari sumber pendanaan dan solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam industri penerbangan.
Pada kuartal pertama tahun 2024, Indonesia AirAsia menunjukkan performa positif dalam berbagai aspek operasional penerbangan.
Dalam periode tersebut, maskapai ini berhasil melayani 33 rute, termasuk 12 rute domestik dan 21 rute internasional.
- Kronologi Bubarnya TaniFund, Mulai dari Gagal Bayar hingga Pencabutan Izin dari OJK
- Prospek Saham Ace Hardware (ACES) di Tengah Tren Ekspansi Toko Baru
- BTOB Konser di Jakarta 13 Juli Nanti, Hanya 4 Personil yang Akan Hadir
Selain itu, terdapat peningkatan signifikan dalam tingkat on-time performance (OTP) yang mencapai 87% pada Q1 2024, capaian tersebut meningkat 14% dari periode sama pada tahun sebelumnya.
Tingkat keterisian pesawat atau load factor juga mengalami peningkatan sebesar 2% menjadi 83% pada Q1 2024.
Jumlah penerbangan secara keseluruhan juga mengalami kenaikan drastis sebesar 30%, mencapai angka 10.874 penerbangan pada Q1 2024.
Yang lebih menarik lagi, jumlah penumpang yang diangkut oleh Indonesia AirAsia juga meningkat secara signifikan sebesar 33% menjadi 1,63 juta orang pada Q1 2024.
Indonesia AirAsia menunjukkan pemulihan yang kuat dengan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan kinerja operasional yang membaik pada kuartal pertama tahun 2024.