<p>Pembangunan Bendungan Meninting di Lombok. / Dok. Kementerian PUPR</p>
Nasional

Air Jadi Kunci, Kementerian PUPR Bangun Bendung Meninting di Lombok

  • Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air khususnya di Kawasan Timur Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Bendungan Meninting di Pulau Lombok. Menteri PUPR Basuki Hadomuljono mengatakan pembangunan ini telah dimulai pada 19 September 2019 dan ditargetkan rampung pada 2022. “Kunci pembangunan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah ketersediaan air. […]

Nasional
wahyudatun nisa

wahyudatun nisa

Author

Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air khususnya di Kawasan Timur Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Bendungan Meninting di Pulau Lombok.

Menteri PUPR Basuki Hadomuljono mengatakan pembangunan ini telah dimulai pada 19 September 2019 dan ditargetkan rampung pada 2022.

“Kunci pembangunan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah ketersediaan air. Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis, 28 Mei 2020.

Basuki menjelaskan bendungan ini berada di wilayah dengan potensi ketersediaan air besar di Lombok Barat akan mendukung suplesi air ke daerah lain, terutama ke daerah Lombok Selatan yang memiliki potensi lahan untuk areal pertanian lebih besar.

Menurutnya, tambahan tampungan air dari Bendungan Meninting dengan kapasitas 9,4 juta meter kubik akan membantu pemerintah daerah dalam mitigasi persoalan kekeringan di Pulau Lombok.

Adapun, bendungan ini terletak di antara Desa Bukit Tinggi Kecamatan Gunung Sari dan Desa Dasan Geria Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Pembangunan bendungan ini dikerjakan dalam dua paket pengerjaan dengan menelan biaya sebesar Rp822,3 miliar.

Paket pertama mulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama, dan pekerjaan pendukung lainnya. Sementara, paket kedua meliputi pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas.

“Hingga 1 April kemarin, progres konstruksi paket satu mencapai 3,72% dan paket dua mencapai 1,28%,” terangnya.

Kontruksi Bendungan Meninting dibangun dengan tinggi spillway 79 meter dan panjang pelimpah 16 meter serta memiliki areal genangan seluas 52,78 hektar dan tampungan maksimal 12,18 juta meter kubik.

Dikatakan Basuki, kehadiran bendungan ini berpotensi memberikan manfaat untuk mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter/detik, menyediakan energi listrik sebesar 2 x 0.4 MW, dan juga sebagai destinasi wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Basuki menyebutkan Provinsi NTB merupakan salah satu wilayah dengan jumlah bendungan terbanyak.

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Tanju dengan volume tampungan sebesar 18,27 juta meter kubik dan Bendungan Mila memiliki volume tampungan sebesar 6,57 juta meter kubik.

Kedua bendungan itu berfungsi untuk menyuplai kebutuhan air irigasi seluas 3.939 hektar, suplai air baku sebesar 0,05 m³/detik dan pembangkit listrik sebesar 0,5 MW. Kemudian dua bendungan lain tengah disiapkan Kementerian PUPR adalah Bendungan Bintang Bano dan Beringin Sila.