AirAsia X Likuidasi Lini Bisnis di RI, CMPP Tegaskan Maskapai Masih Beroperasi
Faktanya, tidak terdapat hubungan antara AirAsia Indonesia dengan AirAsia X yang telah mengonfirmasi penutupan operasional di Indonesia.
Nasional & Dunia
JAKARTA – Beberapa waktu lalu dikabarkan bahwa PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) berada di ujung tanduk yang berujung pada penutupan operasional. Pemberitaan ini berawal dari rencana AirAsia X Berhad yang akan melikuidasi unit usahanya di Indonesia.
Namun faktanya, tidak terdapat hubungan antara AirAsia Indonesia dengan AirAsia X yang telah mengonfirmasi penutupan operasional di Indonesia. AirAsia X sendiri merupakan maskapai yang fokus melayani perjalanan jarak jauh dengan waktu terbang lebih dari empat jam.
Head of Corporate Secretary AirAsia Indonesia, Indah Permatasari Saugi menegaskan, pihaknya tetap melanjutkan operasionalnya di rute domestik dan internasional seperti biasa.
“Tidak ada hubungan antara AirAsia X dengan perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain itu, Indah menyatakan bahwa pemberitaan tersebut juga tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan. Pasalnya, memang tidak ada hubungan operasional maupun keuangan antara AirAsia Indonesia dengan AirAsia X.
Beberapa waktu lalu, Deputi Chairman AirAsia X Lim Kian Onn menuturkan, penutupan operasional unit usaha di Tanah Air tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi yang dilakukan maskapai untuk menghapus utang sebesar Rp222 triliun.
“Tidak ada yang bisa mendapatkan keuntungan dari ditutupnya usaha kami,” imbuhnya, dikutip dari Bloomberg.
Sebelumnya, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) terpaksa mengencangkan biaya operasional perseroan guna mempertahankan likuiditas hingga akhir tahun ini. Upaya itu mau tidak mau dilakukan lantaran pada semester I-2020 lalu, AirAsia harus menangguk rugi bersih lebih dari Rp1,22 triliun.
Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine mengungkapkan, pihaknya kini masih berupaya merasionalisasi seluruh biaya operasional perusahaan dan juga menghemat biaya-biaya tunai pengeluaran. (SKO)