Nasional

Airlangga Ajak Menkeu Singapura Investasi ke Pelabuhan Baru di KEK Kendal

  • Pembangunan pelabuhan baru ini untuk memfasilitasi dua calon kawasan ekonomi terbesar di Indonesia, yakni KEK Kendal dan KIT Batang.
Nasional
Muhammad Heriyanto

Muhammad Heriyanto

Author

JAKARTA – Pelabuhan baru untuk memfasilitasi wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang direncanakan pembangunannya di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. 

Pembangunan pelabuhan ini dibahas oleh Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto bersama Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong dalam pertemuan di Jakarta, Rabu, 18 Mei 2022. 

Kedua menteri berharap dengan pembangunan pelabuhan ini menjadi peluang strategis untuk meningkatkan potensi ekspor dan membuka lebih banyak lapangan kerja. 

“Dikarenakan kedekatan jarak antara KEK Kendal dengan KIT Batang, maka diharapkan pembangunan pelabuhan baru dapat memfasilitasi kedua wilayah tersebut daripada membangun dua pelabuhan baru di masing-masing wilayah,”  ujar Airlangga dalam keterangan resminya, dikutip Kamis, 19 Mei 2022.

Senada dengan itu, Lawrence Wong mendukung dan berharap pembangunan pelabuhan baru dapat dilengkapi fasilitas dan teknologi modern. Dia akan meninjau langsung calon lokasi pelabuhan baru itu serta progres pembangunan KEK yang berada di Kendal.

“Saya berharap pelabuhan baru tersebut dapat dilengkapi fasilitas dan teknologi modern,” ujar Lawrence.

Pembangunan pelabuhan baru ini untuk memfasilitasi dua calon kawasan ekonomi terbesar di Indonesia, yakni KEK Kendal dan KIT Batang.

KEK Kendal adalah proyek unggul dalam sektor industri berorientasi ekspor, substitusi impor, produk berteknologi tinggi (high tech products/HTP) dan pada aplikasi khusus yang mendukung industri 4.0 serta logistik yang berbasis industri 4.0. 

KEK Kendal diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp72 triliun dan tenaga kerja sebanyak 20.000 orang pada 2025.

Sementara itu, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang seluas 4.300 hektare ditargetkan separuh lebih areanya selesai dibangun pada 2024. KIT Batang diproyeksikan menjadi salah satu pusat manufaktur yang mengusung konsep smart dan berkelanjutan dan terintegrasi dengan perumahan buruh, pendidikan, layanan kesehatan serta adanya rantai suplai antarpabrik.