Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo di Kemenko
Industri

Airlangga Hartarto: Permintaan Konsumen Dorong Penerapan ESG di Perusahaan

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, hingga saat ini telah banyak pemilik industri yang berjalan menuju green energi atau menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG).

Industri

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pelaku industri atau usaha sudah banyak yang mulai menerapkan prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG).

Kesadaran penerapan ESG ternyata juga dipengaruhi oleh permintaan konsumen yang menginginkan bisnis yang berkelanjutan. Airlangga mengatakan, prinsip ekonomi hijau sudah seperti consumen driver di mana para perusahaan berlomba-lomba untuk menciptakan, menggerakkan, dan mengedukasi pasar melalui sebuah produk yang dihasilkan. 

“Salah satunya melalui packaging yang ramah lingkungan. Semua kita dorong ke arah green business,” kata Airlangga saat ditemui di kantornya Senin, 17 Juli 2023.

Salah satunya, implementasi yang sedang gencar dilakukan oleh perusahaan adalah penggunaan solar rooftop atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.

“Industri banyak yang mulai mengunakan solar rooftoop,” terang Airlangga.

PLTS Atap

Melansir laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sistem PLTS Atap adalah pembangkitan tenaga listrik menggunakan modul fotovoltaik yang dipasang dan diletakkan pada atap, dinding, atau bagian lain dari bangunan milik pelanggan PLTS Atap serta menyalurkan energi listrik melalui sistem sambungan listrik pelanggan PLTS Atap.

Komponen PLTS Atap terdiri dari modul surya, inverter, sambungan listrik, sistem pengaman, dan meter kWh ekspor-impor. Sistem PLTS Atap dapat dilengkapi dengan baterai atau media penyimpanan energi listrik lainnya dengan tetap memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan.

Lebih lanjut Ketua umum partai Golkar ini menilai industri berbasis ekonomi hijau seperti industri kertas, plastik mulai melakukan proses recycle atau dengan bahan yang akan didaur ulang.

Keuntungannya, dapat menghemat atau mengurangi biaya tagihan listrik bulanan. Apabila ada kelebihan tenaga listrik dari PLTS Atap, maka 100% nilai kWh ekspor menjadi pengurang tagihan listrik bulan berikutnya.

Lalu tak ketinggalan, dapat memperoleh listrik dari sumber energi terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca serta mengurangi dampak perubahan iklim global.

Sehingga industri bisa menjalankan prinsip-prinsip ESG untuk keberlanjutan ekonomi kedepannya lebih mudah. Harapannya para pemain industri lain dapat turut mendorong penerapan ESG semakin masif.