<p>Menteri Koordinator Bidang Perekonomian<br />
 Airlangga Hartarto/ Sumber: Trenasia.co</p>
Nasional

Airlangga: Presidensi G20 Diperkirakan Mengerek Konsumsi Domestik Rp1,7 Triliun

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presidensi G20 berpotensi mengerek konsumsi domestik sebesar Rp1,7 triliun.

Nasional

Daniel Deha

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Keketuaan Presidensi G20 Tahun 2022 menjadi momentum pemulihan ekonomi. Diperkirakan, Presidensi G20 mengerek konsumsi domestik sebesar Rp1,7 triliun berkat kunjungan warga negara asing (WNA) dan kepercayaan investor global.

"Secara ekonomi, G20 akan mendorong kepercayaan dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional," katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 19 Desember 2021.

Dia mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia juga akan meningkat dengan adanya Presidensi G20 2022. Penambahan PDB diperkirakan mencapai Rp7,47 triliun dengan potensi penciptaan tenaga kerja sekitar 33.000 pekerja di berbagai sektor industri.

Saat ini, PDB Indonesia atas dasar harga berlaku sebesar Rp4.325,4 triliun. Sementara berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 sebesar Rp2.815 triliun.

Airlangga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo mencita-citakan G20 sebagai platform kerja sama ekonomi dengan tiga sektor yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi melalui digitalisasi, dan transisi menuju energi yang berkelanjutan.

“Kita merasakan manfaat teknologi digital di berbagai sektor, dan tentunya kita akan terus mendorong sektor-sektor yang dapat menjadi mesin-mesin pertumbuhan baru sebagai nilai dari ekonomi digital sendiri,” katanya.

Dia menambahkan Indonesia diharapkan mampu melahirkan terobosan-terobosan baru, termasuk di sektor transisi energi bagi semua negara dengan mempromosikan adopsi teknologi yang terjangkau, mekanisme pembiayaan bersama, dan prioritas transisi energi yang berkelanjutan.

“Dalam upaya ini, kita akan melibatkan peran serta ilmuwan dan akademisi untuk memberikan kontribusi ke tiga bidang tersebut juga transisi energi," paparnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan PDB Indonesia berpotensi bertambah sebesar US$533 juta setara Rp7,61 triliun setelah ditunjuk menjadi Keketuaan Presidensi G20 2022.

"Kami mengharapkan dampak penyelenggaraan G20 di banyak kota oleh banyak kementerian serta organisasi, juga akan meningkatkan konsumsi domestik sebesar US$190,2 juta dan juga menciptakan US$533 juta pada PDB," katanya dalam acara Konferensi Internasional Road to Indonesia G20, November lalu.