Airlangga Proyeksi Ekonomi Digital 2021 Tumbuh 49 Persen Jadi Rp992,6 Triliun
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa ekonomi digital tahun ini tumbuh 49% menjadi US$70 miliar setara Rp992,6 triliun.
Nasional
JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa ekonomi digital Indonesia pada tahun ini mengalami lonjakan signifikan.
Berbicara dalam Webinar DANA Talk yang bertajuk "Sinergi dalam Bantuan Sosial", Senin, 15 November 2021, dia memproyeksikan bahwa ekonomi digital tahun ini tumbuh 49% menjadi US$70 miliar setara Rp992,6 triliun (asumsi kurs Rp14.180 per dolar Amerika Serikat).
Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai US$47 miliar setara Rp666,5 triliun. Menurut Airlangga, salah satu sektor ekonomi digital yang berkembang pesat dan sangat dinamis adalah sektor teknologi keuangan (fintech).
"Fintech, sebagai enabler aktivitas ekonomi digital, telah menghadirkan beragam layanan, mulai dari pinjaman (lending), urun dana (equity crowdfunding), pembayaran (payment), sampai ke inovasi keuangan digital lainnya," kata Airlangga dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 16 November.
- Pascamerger, Pelindo Catat Kenaikan Trafik Peti Kemas 6,9 Persen Jadi 12,4 Juta TEUs
- Kenalan Dengan Anak Menlu Yang Jadi Presdir Bank Aladin Syariah
- Flu Burung Kembali Menyebar di Eropa dan Asia, Bisa Menular ke Manusia
Airlangga menerangkan bahwa ledakan ekonomi digital ditopang oleh program akselerasi digital pemerintah yang berlangsung selama dua tahun terakhir sebagai respons terhadap pandemi COVID-19. Melalui program Kartu Prakerja, misalnya, para penerima banyan melakukan pembayaran melalui platform fintech.
Program Kartu Prakerja, kata dia, merupakan inovasi program dalam memberikan bantuan pelatihan dan insentif yang sepenuhnya digital, mulai dari treasury perbendaharaan negara sampai ke e-wallet penerima bantuan.
"Dari data diketahui bahwa 93 persen penerima Kartu Prakerja memilih e-wallet untuk penyaluran insentifnya, sisanya menggunakan rekening bank," terangnya.
Dia menambahkan, pendaftar Program Kartu Prakerja saat ini telah mencapai lebih dari 77 juta orang. Dari 22 gelombang pendaftaran yang dibuka, telah ditetapkan sebanyak 11,4 juta orang penerima Kartu Prakerja dari 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota.
Sepanjang tahun ini, pemerintah telah menggelontontorkan Rp9,52 triliun untuk gelombang 12-21 Kartu Prakerja. Sementara tahun depan, pemerintah telah mengalokasikan Rp11 triliun untuk penerima Program Kartu Prakerja.
"Para penerima Kartu Prakerja ini memperoleh bantuannya secara langsung melalui rekening atau e-wallet yang disediakan oleh mitra pembayaran Kartu Prakerja, tanpa perantara ataupun biaya tambahan," ungkap Airlangga.*