Airlangga Sebut 6 Bulan ke Depan Jadi Momen Krusial Pemulihan Ekonomi
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa periode enam bulan ke depan merupakan momentum paling menentukan pemulihan ekonomi.
Nasional
JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa periode enam bulan ke depan merupakan momentum paling menentukan dalam pemulihan ekonomi nasional.
Menurut dia, dengan kondisi pandemi COVID-19 yang masih belum mengalami penurunan signifikan, kebijakan penanganan COVID-19 akan sangat berpengaruh terhadap upaya pemulihan dari ekonomi yang relatif masih tertekan.
"Tentu pemerintah akan melihat sampai bulan Desember untuk evaluasi tahun depan. Ada banyak hal yang akan dipelajari pemerintah, termasuk juga dengan hal penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ujarnya dalam sebuah wawancara, dikutip Kamis, 11 November 2021.
Dia mengatakan bahwa sinyal kebangkitkan ekonomi mulai terlihat pada kuartal ketiga meski dengan pertumbuhan melambat.Harga komoditas ekspor yang meningkat dan daya beli yang tetap terjaga karena pembukaan tipis aktivitas masyarakat, cukup mendorong perbaikan ekonomi.
- Resmi Dibuka, GIIAS 2021 Jadi Simbol Kebangkitan Industri Otomotif Indonesia
- Indocement Prediksi Konsumsi Semen Domestik Naik 4,5 Persen pada 2021
- OJK Ungkap Pasar Modal Syariah Berhasil Tumbuh Selama Pandemi
Pada kuartal III-2021, pertumbuhan ekonomi mampu tetap tumbuh positif sebesar 3,51% secara year on year (yoy). Ini melanjutkan tren positif perbaikan ekonomi yang terjadi pada kuartal kedua yang tumbuh 7,07%.
Beberapa sektor memiliki resiliensi yang cukup baik pada kuartal tahun 2021. Industri pengolahan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi yaitu 3,68%, pertanian juga mengalami pertumbuhan, demikian pula kegiatan terkait properti.
Selain itu, sektor yang tumbuh tinggi yang dibantu juga oleh supercycle harga komoditas adalah pertambangan yang tumbuh 7%, kesehatan tumbuh 14% dan perdagangan yang masih bertahan di 9%.
"Kita sangat terbantu oleh supercycle dari harga Minyak, CPO [crude palm oil], nikel, tembaga, alumunium dan karet yang naik," papar Airlangga.
Pertumbuhan ekonomi positif ini didorong oleh kenaikan volume penjualan mobil secara wholesale (penjualan sampai tingkat dealer) yang mengalami peningkatan sebesar 110,65% yoy atau sebanyak 234.070 unit.
- Dua Ular Paling Mematikan di Dunia Ditemukan Sedang Kawin di Pipa Pembuangan
- Sah! Investasi UEA Senilai Rp143 Triliun Masuk ke Indonesia Lewat INA
- Sejarah Panjang Minyak Sawit hingga Jadi Penting dan Ada di Mana-Mana
Begitu juga dengan penjualan sepeda motor yang mengalami kenaikan 28,76% yoy atau sebanyak 1,52 juta unit.
Airlangga menargetkan, penjualan kendaraan mencapai 850.000 unit akhir tahun dan menjadi 1 juta unit tahun depan.
"Selain sektor ekonomi, vaksinasi juga terus didorong dan ditargetkan mencapai 40 persen untuk dosis ke dua. Kita berharap di akhir tahun ini target tersebut bisa tercapai," ungkap Ketua Umum Partai Golkar.*