Menko Airlangga (ekon.go.id)
Makroekonomi

Airlangga Sebut Potensi Resesi Indonesia Termasuk Rendah Dibanding Negara Lain

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membeberkan kemungkinan atau potensi Indonesia mengalami resesi hanya sebesar 1,5%. Menurutnya, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

Makroekonomi

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membeberkan kemungkinan atau potensi Indonesia mengalami resesi hanya sebesar 1,5%. Menurutnya, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

Airlangga menyebut Indonesia termasuk salah satu negara dengan probabilitas resesi terendah di dunia. jauh meninggalkan negara-negara di Eropa yang sebesar 40%, atau Thailand yang sebesar 30%. Hal ini menunjukkan perekonomian Indonesia tergolong kuat dan stabil.

Ia mengatakan dari berbagai survei probabilitas resesi, Indonesia menduduki posisi yang terendah di dunia yakni hanya 1,5%, berdasarkan data Bloomberg per 13 Mei 2024.

“Kalau dilihat dari apakah dengan terjadinya berbagai ketidakpastian negara kita akan mengalami resesi, dari berbagai survei probabilitas resesi kita terendah salah satu terendah di dunia dibandingkan negara lain, Indonesia 1,5%,” kata Airlangga di acara Rapat Kerja Nasional Percepatan Penyelesaian dan Pra-Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Jakarta, dikutip Rabu, 15 Mei 2024.

Selain Eropa dan Thailand, Airlangga juga menyebutkan beberapa negara lain yang memiliki probabilitas resesi tinggi. Di antaranya adalah Jerman dengan 60%, Italia 555, Inggris dengan 40%, Prancis dengan 22,5%, Rusia dengan 17,5%, Meksiko 15%, dan Korea Selatan dengan 15%, China 12,5%, Saudi Arabia 10%, Malaysia 5% dan terakhir Indonesia 1,5%.

Selain itu, dari sisi inflasi, Airlangga menyatakan Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Misalnya, inflasi di Rusia mencapai 7,7%, di Afrika Selatan 5,3%, di India 4,9%, Vietnam 4,4 persen, Filipina 3,8 persen, Brasil 3,7 persen, Australia 3,6%, AS 3,5%, dan UK 3,2%. Sementara inflasi Indonesia hanya di 3%.

Sementara, tingkat inflasi di Indonesia hanya di 3%. Artinya dengan pertumbuhan 5,11%, salah satu tertinggi di ASEAN dan di antara G20. Nah inflasi kita salah satu terendah yang di bawah kita hanya Korea dan Jerman.

Airlangga juga menyoroti sektor industri manufaktur Indonesia yang menurutnya masih relatif lebih unggul dibandingkan dengan negara-negara lain, bahkan dengan Jepang yang industri manufakturnya dikenal dunia.

“Manufaktur PMI (purchasing manager’s index) kita juga relatif tinggi di 52,9 itu jauh di atas beberapa negara lain termasuk Amerika Korea Selatan, Inggris bahkan juga di atas Jepang,” tutup Airlangga.

Meskipun, angka PMI April sebesar 52,9 ini tercatat anjlok dari angka PMI manufaktur Indonesia pada bulan sebelumnya yang mencapai 54,2.