Festival Kopi Togetherness menghadirkan serangkaian program edukasi publik, rekreasi, dan selebrasi kopi nusantara bersama jejaring komunitas produsen, penggiat dan penggemar kopi. Dengan menggali berbagai hubungan antara masyarakat Indonesia dan kopi. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Ajang Diplomasi Kebudayaan Indonesia dalam Festival Kopi Togetherness

  • Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menyelenggarakan Pameran dan Festival Kopi Togetherness, yang juga
Foto
Panji Asmoro

Panji Asmoro

Author

Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menyelenggarakan Pameran dan Festival Kopi Togetherness, yang juga menjadi kick-off dari kerja sama bilateral Indonesia dan Qatar. Kegiatan ini diselenggarakan selama 1 bulan dari 19 November – 18 Desember 2022. Festival Kopi Togetherness ingin mengangkat kopi dari sisi sejarah dan budaya masyarakat Indonesia. Pada sesi bincang santai bertajuk SERUMPI,Seruput Kopi Sambil Ngerumpi, Kopi Raktyat Manggarai.

Kopi Manggarai Flores lekat dengan budaya. Kopi adalah keseharian masyarakat. Kopi menjadi minuman paling populer dalam kehidupan masyarakat Manggarai. Komoditas ini menjadi bagian dari hasil bumi yang disumbangkan kepada kerabat atau tetangga yang hendak mengadakan hajatan. Kopi-kopi dari sumbangan ini kemudian akan menjadi minuman utama yang disajikan. Kopi di Manggarai juga memiliki kategori seperti kopi raja, kopi tuang.

Sekalipun kopi bukan tanaman asli Manggarai, bahkan Indonesia, namun tanaman ini telah menjadi bagian dari budaya bertani masyarakat setempat. Ini dicirikan dengan budi daya kopi di Manggarai yang sarat dengan ritual adat. Ritual itu dimulai sejak pembukaan kebun baru atau yang disebut sebagai lea lose. Upacara ini didasari oleh keyakinan bahwa hutan, tanah memiliki kehidupan dan eosistem tersendiri.

Foto : Panji Asmoro/TrenAsia