
Ajukan Tempe, Ini Warisan Budaya Takbenda RI yang Telah Diakui UNESCO
- Kementerian Kebudayaan resmi mengajukan tempe sebagai daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan kepada badan PBB untuk kebudayaan UNESCO. Pengajuan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk terus menjaga dan merawat tradisi budaya yang telah lama hidup di tengah masyarakat
Nasional
JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya nasional ke dunia. Setelah sukses mendaftarkan sejumlah elemen budaya seperti batik, angklung, dan pencak silat, Indonesia kini mengajukan tempe sebagai Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO.
Kementerian Kebudayaan resmi mengajukan tempe sebagai daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan kepada badan PBB untuk kebudayaan UNESCO. Pengajuan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk terus menjaga dan merawat tradisi budaya yang telah lama hidup di tengah masyarakat
Tempe, makanan tradisional berbahan dasar kedelai yang difermentasi, tak hanya menjadi bagian penting dalam keseharian masyarakat Indonesia, tetapi juga memiliki nilai budaya, sejarah, dan ekonomi yang tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, tempe juga semakin dikenal secara global sebagai makanan sehat dan ramah lingkungan.
- IHSG Turun 11 Persen Ketika Bursa Libur, Ini Penjelasan BEI soal Data Google
- Krisis Kripto Awal Pekan: Bitcoin Anjlok 7 Persen di Tengah Tekanan Tarif AS
- ASN Tak Wajib ke Kantor 8 April 2025, Bagaimana Layanan Publik?
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), pengajuan tempe sebagai warisan dunia ini bukan sekadar langkah formal, melainkan bentuk pengakuan terhadap nilai-nilai lokal yang telah bertahan selama berabad-abad.
“Masuknya Budaya Tempe dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO akan semakin memperkuat tempe sebagai warisan budaya yang harus dijaga, sekaligus mendorong kesadaran global akan nilai budaya, manfaat gizi dan kesehatan, serta keberlanjutannya,” kata Fadli Zon dikutip dari Antara pada Senin, 7 April 2025.
Tempe bukan satu-satunya elemen budaya yang sedang diperjuangkan masuk ke daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Beberapa elemen budaya lain juga tengah diproses atau telah diajukan dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya adalah:
Wayang (2003)
Wayang adalah seni pertunjukan tradisional yang menggunakan boneka bayangan untuk mengisahkan kisah epik seperti Mahabharata dan Ramayana. Tak hanya sebagai hiburan, wayang memiliki fungsi edukatif, filosofis, dan spiritual yang tinggi dalam budaya Jawa, Bali, dan Sunda.
Kain Batik (2009)
Batik bukan sekadar kain bermotif, tetapi juga mencerminkan filosofi, cara pandang, serta nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia. UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya karena proses pembuatannya yang unik dan keterkaitannya yang erat dengan siklus kehidupan masyarakat Indonesia.
Angklung (2010)
Instrumen musik bambu asal Jawa Barat ini menjadi simbol kolaborasi dan keharmonisan. Permainan angklung yang melibatkan banyak orang melambangkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Indonesia.
Tari Saman (2011)
Tarian cepat penuh kekompakan asal Aceh ini dikenal dengan gerak tangan dan tubuh yang ritmis dan dinamis. Selain sebagai seni pertunjukan, Tari Saman juga merupakan sarana pendidikan dan dakwah dalam masyarakat Gayo.
Pencak Silat (2019)
Lebih dari sekadar bela diri, pencak silat mencakup unsur seni, spiritualitas, dan filosofi. Ia berkembang di berbagai daerah di Indonesia dan menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter dan identitas bangsa.
Gamelan (2021)
Gamelan adalah ensambel musik tradisional yang terdiri dari instrumen gong, kenong, bonang, saron, dan lainnya. Musik gamelan bukan hanya dimainkan di Jawa dan Bali, tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sosial, budaya, hingga ritual masyarakat.
Jamu (2022)
Tradisi pengobatan herbal khas Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun di berbagai daerah. Jamu sebagai salah satu minuman tradisional Indonesia, telah diajukan ke UNESCO sebagai WBTb pada 7 April 2022. Sebelumnya pengajuan, UNESCO telah menetapkan standar dan kaidah untuk mendukung jamu sebagai WBTb
Reog Ponorogo (2024)
Seni pertunjukan rakyat dari Jawa Timur yang memadukan tari, musik, dan mitologi. Reog Ponorogo telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO pada 3 Desember 2024. Penetapan ini dilakukan dalam Sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Asunción, Paraguay.