Pekerja menata barang dagangan di kios sentra kerajinan berbahan rotan di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin, 13 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Fintech

Akhir 2021, Omzet Mitra UMKM GoTo Ditaksir Meningkat Rp53,2 Triliun

  • Omzet mitra UMKM GoTo Financial akan meningkat 37% atau setara Rp53,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Fintech

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) memperkirakan, hingga akhir 2021, omzet mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) GoTo Financial akan meningkat 37% atau setara Rp53,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Peningkatan omzet mitra pada 2021 menandakan solusi platform digital mampu membantu UMKM bertumbuh sekaligus sinyal pemulihan ekonomi,” kata Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi C.K Walandouw dikutip dari riset terbaru, Rabu 6 Oktober 2021.

Dia berpendapat, pertumbuhan ini dapat diperkuat karena produk-produk GoTo Financial juga mengubah persepsi sosial masyarakat terhadap layanan keuangan formal. Di mana kini mayoritas pelaku UMKM menjadi lebih percaya dengan produk keuangan dan optimis terhadap potensi usaha digital.

Dalam riset ini juga ditemukan bahwa 60% UMKM menggunakan GoPay sebagai metode pembayaran digital pertama yang diterima di usahanya. Selain itu, 49% mitra usaha menggunakan produk GoTo Financial sebagai platform digital untuk membantu mereka berjualan online pertama kali.

“3 dari 10 merchant GoTo Financial adalah pebisnis pemula yang baru memulai usaha saat pandemi. Lalu, 4 dari 5 mitra UMKM GoTo Financial terdorong melakukan ekspansi usaha setelah menggunakan layanan GoTo Financial.”

Responden riset ini adalah konsumen dan pelaku usaha yang sudah menggunakan layanan dan produk GoTo Financial sejak sebelum masa pandemi (sebelum Maret 2020). Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 7.355 orang, terdiri dari 5.639 konsumen dan 1.716 merchant UMKM GoTo Financial. 

Mayoritas responden (95%) tersebar di 21 kota, yaitu Manado, Samarinda, Balikpapan, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Lampung, Medan, Denpasar, Solo, Tangerang Selatan, Depok, Semarang, Malang, Bogor, Yogyakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, Jakarta. Adapun pengumpulan data dilakukan secara online di minggu kedua bulan Agustus 2021, dengan pendekatan simple random sampling.