Menteri ESDM Arifin Tasrif di PT Freeport Indonesia Gresik
Energi

Akhirnya Smelter Manyar Freeport Indonesia Rampung

  • Salah satu pabrik pengolahan dan pemurnian atau disebut smelter tembaga yang dibangun PT Freeport Indonesia (PTFI) telah beroperasi mulai 27 Juni 2024. Smelter ini dibangun di kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Salah satu pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter tembaga yang dibangun PT Freeport Indonesia (PTFI) telah beroperasi mulai 27 Juni 2024. Smelter ini dibangun di kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

PTFI membangun smelter sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUPK) dari RI. Dalam IUPK tersebut, PTFI memiliki hak perpanjangan operasi hingga 2041, dengan syarat menyelesaikan pembangunan smelter baru, yakni smelter Manyar, dan memenuhi kewajiban perpajakan kepada pemerintah. Namun sebelum bisa beroperasi pembangunan smelter ini penuh dengan lika liku yang tak mudah.

Profil Smelter Manyar Gresik

Melansir laman resmi PTFI, Smelter Manyar Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur, yang dikelola oleh PT AKR Corporindo Tbk dilahan seluas 100 hektare (Ha). Sebagai wujud komitmen PTFI untuk mematuhi persyaratan yang terdapat dalam IUPK.

Smelter Manyar juga menghasilkan produk sekunder berupa lumpur anoda untuk pemurnian emas dan perak; asam sulfat untuk memproduksi pupuk, gipsum dan kerak tembaga untuk produksi semen dan beton, serta telurida tembaga yang berguna untuk semikonduktor, aplikasi optik dan pelapisan untuk pembangkit listrik tenaga surya.

Smelter Manyar ini memiliki kapasitas pengolahan 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton per tahun.

Dengan begitu, setelah Smelter Manyar beroperasi, PTFI akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun menjadi 900 ribu ton katoda tembaga dengan rincian 600 ribu ton dari smelter Manyar dan 300 ribu ton dari smelter PT Smelting.

Molor, Pemerintah Beri Relaksasi

Seharusnya dalam IUPK tersebut, Freeport diberikan waktu penyelesaian smelter Manyar paling lambat 5 tahun sejak Desember 2018. Namun pembangunan molor dan tak berjalan mulus, hantaman pandemi COVID-19 digadang-gadang menjadi penyebabnya.

Lalu pemerintah memberikan relaksasi tenggat waktu penyelesaiannya kepada Freeport. Target operasi awal smelter ini yang semula pada Mei 2024 mundur menjadi akhir Juni. Smelter ditargetkan beroperasi dengan kapasitas penuh pada Desember 2024.

Hingga diresmikan kemarin, Presiden Direktur Freeport Tony Wenas menyebut, smelter ini masih membutuhkan waktu 6 hingga 10 minggu untuk memanaskan seluruh komponennya. Hal ini dilakukan agar bisa memproses konsentrat tembaga dengan maksimal.

“Konsentrat dimasukkan, kemudian diolah, di furnish itu, dimasak di bentuk anode casting yang tadi kami lihat kemudian dibawa ke electro refinery,” ujarnya dalam acara peresmian operasional smelter di Gresik, Jawa Timur, dipantau dari kanal YouTube Freeport Indonesia.

Tony melaporkan bahwa total investasi yang dikeluarkan dalam pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter tembaga Manyar mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp58 triliun.

Smelter Manyar merupakan smelter tembaga single line terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga. Dari kapasitas tersebut, smelter ini akan menghasilkan 650 ribu ton katoda tembaga.