Akibat COVID-19, 27 Proyek Wijaya Karya Berhenti Sementara
Industri

Akibat COVID-19, 27 Proyek Wijaya Karya Berhenti Sementara

  • Emiten infrastruktur BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menyampaikan bisnisnya terganggu pandemi COVID-19. Salah satunya terkait dengan penghentian sebagian operasional perseroan. Manajemen Wijaya Karya menyampaikan, dari total 208 proyek berjalan hingga April 2020, terdapat 13% proyek yang berada dalam kondisi suspend. “Dimana terjadi penghentian sementara pada seluruh bagian kegiatan proyek,” tulis manajemen Wijaya Karya […]

Industri

Issa Almawadi

Emiten infrastruktur BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menyampaikan bisnisnya terganggu pandemi COVID-19. Salah satunya terkait dengan penghentian sebagian operasional perseroan.

Manajemen Wijaya Karya menyampaikan, dari total 208 proyek berjalan hingga April 2020, terdapat 13% proyek yang berada dalam kondisi suspend. “Dimana terjadi penghentian sementara pada seluruh bagian kegiatan proyek,” tulis manajemen Wijaya Karya melalui keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis. 28 Mei 2020.

Sedangkan sekitar 23% proyek berada dalam kondisi slowdown yang dimana terdapat perlambatan di beberapa bagian seperti mobilisasi tenaga kerja dan pembatasan jumlah pekerja di lapangan akibat physical distancing.

Atas dampak itu, Wijaya Karya memperkirakan pendapatan dan laba bersihnya per akhir Maret 2020 akan turun 25%-50%.

Untuk itu, manajemen Wijaya Karya telah menyiapkan beberapa strategi. Di antaranya melakukan efisiensi biaya usaha, namun tetap menghindari adanya pengurangan karyawan sampai dengan sejauh ini. Kemudian, memaksimalkan produksi pada proyek-proyek yang sedang berjalan dengan terlebih dahulu melakukan assessment kepada project owner yang memiliki kemampuan likuiditas sehingga perusahaan mampu mengatur cashflow masuk dan keluar.

Perseroan juga mengajukan relaksasi pada fasilitas non cash loan yang didapat perusahaan dari tenor 6 bulan menjadi 12 bulan dan mengajukan penurunan bunga pinjaman. “Serta melakukan inovasi dan substitusi material impor menjadi material lokal dalam rangka mengefisiensikan biaya operasi,” imbuh manajemen Wijaya Karya.

Sebagai informasi, sepanjang 2019 lalu, kinerja keuangan Wijaya Karya cukup baik. Meskipun pendapatannya turun 12,68% dari Rp31,16 triliun di 2018 menjadi Rp27,21 triliun, Wijaya Karya berhasil menekan beban pokok pendapatan dari Rp27,55 triliun menjadi Rp23,73 triliun.

Alhasil, laba bersih perseroan tumbuh 31,79% dari Rp1,73 triliun menjadi Rp2,28 triliun.

Meski begitu, saham WIKA di sepanjang tahun ini justru tertekan. Hingga penutupan perdagangan Rabu, 27 Mei 2020, saham WIKA sudah turun 46,48% secara year to date (ytd) dari posisi akhir 2019 Rp1.990.