Akibat Fenomena El Nino, Dinas Pertanian Boyolali Sarankan Petani Tanam Palawija
- Dinas Pertanian Boyolali menyarankan untuk antisipasi kekeringan akibat fenomena El Nino, lebih baik para petani menanam tanaman jenis palawija, lantaran tidak terlalu memakan banyak air seperti tanaman padi.
Nasional
JAKARTA - Dinas Pertanian Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, menyarankan para petani supaya memperhatikan pola tanam yang benar. Pasalnya musim kemarau tahun ini juga dihantam fenomena El Nino.
Kepala Dinas Pertanian Boyolali Joko Suhartono mengatakan untuk antisipasi kekeringan akibat fenomena El Nino, lebih baik para petani menanam tanaman jenis palawija, lantaran tidak terlalu memakan banyak air seperti tanaman padi.
"Kami berharap petani dengan pola tanam jenis palawija yang tidak banyak membutuhkan air untuk antisipasi bencana kekeringan saat ini," kata Joko Suhartono, di Boyolali dikutip dari Antara, Jumat 11 Agustus 2023.
Pria yang kerap disapa Joko menjelaskan jika memang para petani ingin menanam tanaman padi di lahan irigasi teknis dan menghemat air. Pihakya menyarankan supaya menggunakan varietas padi yang tahan kekeringan, berumur pendek, dan tahan organisme pengganggu tanaman (OPT).
- Berdiri Sejak 1930, Retail Inggris ini Terancam Bankrut
- Spurs Setuju Jual Harry Kane ke Bayern Munchen Rp2 Triliun
- Senator Joe Manchin Pertimbangkan Keluar dari Partai Demokrat
"Kami dalam mengantisipasi bencana kekeringan di Boyolali antara lain dengan identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, sehingga dapat dicarikan langkah-langkah antisipasi," katanya.
Untuk mengantisipasi kekeringan itu pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU),"
Namun demikian, Joko juga mengingatkan kepada pemerintah desa untuk memanfaatkan anggaran yang kemudian dialokasikan sebagai pembangunan embung. Bahkan pihaknya menginginkan supaya satu desa memiliki satu embung supaya ketersedian di musim kemarau dapat tercapai.
Sejatinya, para petani di Boyolali sudah punya pengalaman setiap musim kemarau tiba banyak yang menanam tanaman jenis palawija seperti jagung, kedelai, singkong dan lainnya yang tidak membutuhkan banyak air. Tapi sosialisasi harus perlu digalakkan terus menerus supaya tak terjadi gagal panen.
Total Produksi Pangan
Sementara itu, produksi tanaman jagung di Boyolali hingga Juli 2023 masih aman, dengan luas tanam sebanyak 23.050 hektar. Sedangkan, luas panen tanaman jagung mencapai 27.919 ha. Produktivitas tanaman jagung di daerah ini, mencapai sekitar 56,19 kuintal per ha dan produksi hingga Juli mencapai 156.889 ton.
Sedangkan, persediaan pangan seperti beras di Boyolali masih aman. Produksi gabah pada semester pertama hingga Juli 2023 ini, sebanyak 224.987 ton gabah kering giling (GKG) dengan luas panen 41.103 hektare dengan produktivitas rata-rata 58,63 kuintal per ha.
Produksi gabah di Boyolali hingga Semester I 2023 mencapai 127.928 ton setara beras atau mengalami surplus sekitar 67.677 ton. Jadi Boyolali masih aman pangan sehingga menjadi salah satu daerah mendukung ketersediaan pangan di wilayah Jateng.