chatgpt-inix.jpg
Tekno

Akibat Kekhawatiran Soal Cara Pengumpulan Data, ChatGPT Tambahkan Fitur Privasi Baru

  • Pencipta ChatGPT telah menambahkan opsi untuk mematikan riwayat obrolan di dalam sistem agar orang-orang lebih mampu mengontrol bagaimana data mereka digunakan.

Tekno

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Pencipta ChatGPT telah menambahkan opsi untuk mematikan riwayat obrolan di dalam sistem agar orang-orang lebih mampu mengontrol bagaimana data mereka digunakan.

Tools baru ini muncul di tengah kekhawatiran pengguna mengenai data apa saja yang dikumpulkan oleh ChatGPT kepada penggunanya dan bagaimana data tersebut dimasukkan kembali ke dalam model yang mendukungnya. 

Oleh karena itu, dengan adanya fitur privasi baru ini pengguna dapat mematikan riwayat sehingga data pengguna tidak akan dikumpulkan oleh ChatGPT. Namun, percakapan yang dilakukan akan tetap disimpan selama 30 hari, tapi perusahaan berjanji hanya akan meninjaunya bila diperlukan untuk memantau terjadinya penyalahgunaan. Setelah itu, perusahaan akan menghapus riwayat percakapan tersebut secara permanen.

“Percakapan yang dimulai saat riwayat obrolan dinonaktifkan tidak akan digunakan untuk melatih dan menyempurnakan model kami, dan tidak akan muncul di sidebar riwayat,” kata OpenAI dalam pengumumannya, seperti yang dikutip dari laman The Independent pada 27 April 2023.

Fitur privasi ini sudah diluncurkan ke semua pengguna dan bisa ditemukan di pengaturan ChatGPT serta dapat dialihkan kapan saja.

OpenAI hanya mengatakan bahwa fitur tersebut dimaksudkan sebagai cara yang lebih mudah untuk mengelola data daripada melakukan proses penyisihan. Itu tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang mengapa memilih untuk meluncurkannya.

Akan tetapi, fitur ini datang di tengah kritik yang keras dan meningkat terhadap kebijakan privasi ChatGPT dan sistem AI serupa lainnya. Pengguna juga telah menyuarakan keprihatinan tentang data apa yang mungkin dikumpulkan oleh sistem tersebut, dan bagaimana pengaturannya.