<p>Honda Brio. /Honda-indonesia..com</p>
Industri

Akibat Pandemi, Laba Honda Anjlok 19%

  • Honda Motor sangat terdampak pelemahan pasar pada kuartal-2020 sehingga labanya untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret lalu turun 19% dibanding tahun sebelumnya.

Industri

Sukirno

Sukirno

Author

Honda Motor sangat terdampak pelemahan pasar pada kuartal-2020 sehingga labanya untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret lalu turun 19% dibanding tahun sebelumnya.

Penyebaran pandemi COVID-19 telah mengganjal belanja konsumen dan kegiatan ekonomi bisnis secara global, dan prospek masa depan tetap tidak pasti saat ini, kata Honda dalam pernyaatan resmi, dikutip Minggu, 24 Mei 2020.

Di tengah keadaan seperti itu, produksi, penjualan, dan kegiatan bisnis Honda lainnya sedang terkena dampak di semua wilayah, dan hasil keuangan konsolidasi secara kuartalan maupun tahun fiskal jatuh.

Pendapatan penjualan konsolidasi Honda untuk kuartal keempat fiskal (Januari – Maret 2020) 3.458,0 miliar yen, turun 14,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan penjualan dari bisnis mobil.

Akibatnya, Honda menderita kerugian operasional konsolidasi untuk kuartal keempat fiskal 5,6 miliar yen (kerugian operasi), penurunan 47,9 miliar yen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun, laba operasi dari bisnis sepeda motor telah menolong Honda meskipun dampak pandemi COVID-19 tak terelakkan.

Untuk tahun fiskal April 2019-Maret 2020, Honda mengantongi pendapatan penjualan konsolidasi 14.931,0 miliar yen, turun 6,0% dibandingkan tahun fiskal sebelumnya, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan penjualan dari bisnis mobil dan selisih kurs terhadap mata uang asing.

Laba operasional konsolidasi untuk tahun fiskal itu mencapai 633,6 miliar yen, turun 12,8% dibandingkan tahun fiskal sebelumnya.

Dengan demikian, laba konsolidasi Honda untuk periode itu hanya 789,9 miliar yen, turun 19,3% dibandingkan tahun fiskal sebelumnya.

Pada Januari-Maret 2020, Honda menjual 4, 302 juta unit sepeda motor (-0, 256 juta), 1, 364 juta mobil (-0.981 juta), sementara pada April 2019-Maret 2020 hanya 19, 340 juta unit motor dan 4, 790 juta mobil. (SKO)