<p>PT AKR Corporindo Tbk / Dok Perusahaan </p>
Korporasi

AKR Corporindo (AKRA) Mendulang Berkah dari Kebijakan Larangan Ekspor Mineral

  • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berpeluang mendulang berkah atas kebijakan larangan ekspor bijih nikel dan mineral lainnya. Sebab ekosistem bisnis perseroan diperkirakan dapat memanfaatkan momentum tersebut dengan optimal.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berpeluang mendulang berkah atas kebijakan larangan ekspor bijih nikel dan mineral lainnya. Sebab ekosistem bisnis perseroan diperkirakan dapat memanfaatkan momentum tersebut dengan optimal.

Merujuk data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), saat ini terdapat 91 izin aktif untuk smelter logam dasar, dengan 48 beroperasi penuh dan 5 masih dalam tahap konstruksi, yang dijadwalkan beroperasi penuh pada akhir tahun ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy mengatakan bahwa perseroan dapat menerima manfaat dari kebijakan dan besarnya industri mineral melalui salah satu smelter tembaga terbesar di Indonesia milik Freeport yang terletak di fasilitas JIIPE AKRA

“Seperti diketahui, pemerintah melakukan larangan ekspor bijih nikel pada Januari 2020, pemerintah juga menaikkan tarif ekspor atau melarang sama sekali ekspor bijih mineral lainnya, termasuk tembaga, bauksit, dan timah,” ujarnya saat dihubungi, Senin, 22 Mei 2023.

Selain bahan bakar, lanjut Robertus, beberapa smelter juga membutuhkan bahan kimia dasar dalam proses produksinya, sehingga memberikan peluang pertumbuhan bagi AKRA yang terlibat dalam penyediaan logistik yang diperlukan. 

Gurita Bisnis AKRA

Seperti diketahui, AKRA merupakan holding lebih dari 18 anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis logistik, terutama dalam perdagangan dan distribusi BBM dan bahan kimia dasar yang merupakan bagian integral dari siklus operasional industri pertambangan dan industri hilir pertambangan logam dasar, masing-masing. 

Perseroan memiliki fasilitas penyimpanan BBM dan bahan kimia di 20 lokasi di seluruh negeri dengan kapasitas lebih dari 820 ribu KL. AKRA juga memiliki kehadiran operasional di 11 pelabuhan laut dan 6 pelabuhan sungai.

Rekomendasi Saham AKRA

Dengan gambaran tersebut, Robertus turut memandang baik potensi saham AKRA di pasar modal Indonesia dengan menginisiasi rekomendasi beli dengan target harga Rp1.780 per lembar dari Rp1.355 per lembar pada penutupan perdagangan Senin, 22 Mei 2023.

“Ini menyiratkan masing-masing 12,5 kali dan 8,8 kali dari rasio P/E dan EV/EBITDA konsolidasi perseroan pada proyeksi 2023,” pungkasnya.