AKR Corporindo (AKRA) Tersertifikasi di Indeks Pefindo i-Grade pada Awal 2024
- Emiten perdagangan olahan minyak bumi PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) resmi masuk sebagai konstituen Indeks Pefindo i-Grade untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Korporasi
JAKARTA – Emiten perdagangan olahan minyak bumi PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) resmi masuk sebagai konstituen Indeks Pefindo i-Grade untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil usai melalui evaluasi hasil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Asal tahu saja, Indeks Pefindo i-Grade adalah salah satu indeks harga saham yang memiliki kinerja terbaik di pasar modal Indonesia. Suresh menambahkan sepanjang 2023, indeks ini menempati peringkat kedua sebagai indeks berkinerja terbaik, di antara Indeks lainnya yang terdaftar di BEI.
- Kasus Smart City, Eks Wali Kota Bandung Yana Mulyana Dijebloskan ke Penjara
- Korea Evaluasi Risiko Keuangan Akibat Kebijakan Moneter Ketat
- Manfaat Utama Puasa Digital untuk Kesehatan
“Selama tahun 2023, indeks Pefindo i-Grade mampu mencatat pengembalian positif 14,86% year-to-date [YtD] hingga akhir Desember 2023, jauh mengungguli indeks saham acuan lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, pada Selasa, 2 Januari 2024.
Diketahui bahwa konstituen indeks Pefindo i-Grade terdiri dari perusahaan-perusahaan yang telah dinilai oleh Pefindo dengan peringkat minimum yang memenuhi kriteria kategori investment grade, mulai dari idAAA hingga idBBB-.
Beberapa emiten yang termasuk dalam konstituen Pefindo i-Grade mencakup PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), hingga PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, AKRA mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,71 triliun pada kuartal III-2023, mengalami peningkatan sebesar 9,36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Di sisi lain AKRA mencatatkan pendapatan penjualan secara konsolidasi sebesar Rp29,97 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 13,31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp34,58 triliun.
Rinciannya, pendapatan dari segmen perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami penurunan sebesar 15,66% year-on-year (YoY) menjadi Rp27,91 triliun. Sementara itu, pendapatan dari segmen jasa logistik pelabuhan dan transportasi mengalami peningkatan sebesar 19,13% YoY menjadi Rp669,5 miliar.
Selain itu, pendapatan dari kawasan industri mencapai Rp761,57 miliar, melonjak 898,14% secara tahunan. Meskipun total pendapatan mengalami penurunan, AKRA berhasil mengurangi beban pokok penjualan dan pendapatan hingga 14,39% YoY, mencapai angka Rp27,1 triliun.
Dengan demikian, laba bruto yang dihasilkan perusahaan olahan minyak bumi mencapai Rp2,87 triliun. Laba bruto tersebut sukses mengalami kenaikan sebesar 5,56% dibandingkan periode sama tahun lalu.