SPBU BP AKR
Korporasi

AKRA Optimistis Capai Target Laba 2025 dengan Ekspansi Bisnis dan Peningkatan Penjualan Lahan

  • Meski penjualan lahan pada tahun lalu hanya mencapai 37 hektare, target tahun ini menunjukkan ambisi AKRA untuk memaksimalkan aset dan meningkatkan kontribusi dari sektor properti industri.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), emiten minyak dan gas, memasuki tahun 2025 dengan optimisme, berkat strategi manajemen yang berfokus pada ekspansi bisnis dan peningkatan penjualan. 

Emiten bersandikan AKRA ini menargetkan pertumbuhan laba bersih mencapai Rp2,4-2,6 triliun, dengan mengandalkan peningkatan volume penjualan bahan bakar minyak (BBM), margin yang lebih tinggi, dan penjualan lahan industri yang agresif.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, AKRA menargetkan penjualan lahan industri seluas 80-110 hektare. Penjualan ini mencakup 50 hektare dari Hebang dan 30 hektare dari klien yang pembeliannya ditangguhkan tahun lalu. 

Meski penjualan lahan pada tahun lalu hanya mencapai 37 hektare, target tahun ini menunjukkan ambisi AKRA untuk memaksimalkan aset dan meningkatkan kontribusi dari sektor properti industri.

Riset dari BRI Danareksa Sekuritas menyatakan bahwa pertumbuhan target yang ditetapkan AKRA mencerminkan peluang besar di pasar, meski ada tantangan penundaan pembelian lahan. Riset ini merekomendasikan beli saham AKRA dengan target harga Rp1.600 per saham, menganggap valuasi saat ini masih menarik. 

Selain itu, Mandiri Sekuritas menetapkan target harga lebih tinggi di Rp2.000, menegaskan keyakinan mereka terhadap potensi pertumbuhan AKRA. Sementara itu, RHB Sekuritas memberikan rekomendasi dengan target harga Rp1.680 per saham.

Dari sisi sentimen, RHB mencatat bahwa AKRA menghadapi tantangan akibat penundaan izin tambang dan penurunan penjualan lahan, yang menyebabkan harga sahamnya turun 24% yoy pada 2024.  Hingga akhir tahun, penjualan lahan AKRA diperkirakan hanya mencapai 32-40 hektare. 

Namun, kata RHB, dengan target investasi langsung sebesar US$120 miliar, yang meningkat 15% yoy, prospek segmen kawasan industri AKRA diperkirakan akan membaik pada 2025. Saham AKRA saat ini diperdagangkan dengan estimasi P/E 2025 sebesar 8 kali, sekitar 20% di bawah rata-rata industri.

Selain itu, AKRA juga meningkatkan modal di anak usaha PT Anugerah Krida Retailindo (Akrida), dengan menambah modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp1,03 triliun. Peningkatan modal dasar menjadi Rp 1,5 triliun menunjukkan komitmen AKRA untuk memperkuat posisi keuangan anak usahanya, mendukung pengembangan usaha dan ekspansi lebih lanjut.

Setelah peningkatan modal, struktur kepemilikan Akrida didominasi oleh AKRA dengan 99,99% saham, sementara PT AKR Niaga Indonesia memegang 0,01%. Langkah ini memperkuat kendali AKRA atas Akrida, yang diharapkan dapat mendorong sinergi yang lebih baik dalam pengembangan bisnis grup.