<p>Jajaran Direksi dan Komisaris Akseleran / Istimewa</p>
Fintech

Akseleran Batal IPO Tahun Ini, CEO Bongkar Alasannya

  • Fintech p2p lending Akseleran menunda rencana IPO tahun ini.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Akeselerasi Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran), penyelenggara layanan fintech peer-to-peer lending, menunda initial public offering (IPO) tahun ini.

Co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) Ivan Nikolaw Tambunan mengatakan, pihaknya merasa belum waktunya untuk melaksanakan IPO karena alasan institusional, yaitu belum adanya investor strategis yang dipandang tepat oleh Akseleran.

Menurut Ivan, Akseleran masih membutuhkan waktu untuk siap melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), setidaknya paling lama hingga tahun depan.

"Kita butuh waktu lebih panjang, kita antisipasi hingga Juni 2023, tergantung kondisi pasar," papar Ivan dalam bincang-bincang bersama media di Batik Kuring, Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023.

Ivan menambahkan, saat ini Akseleran memandang bahwa investor institusi saat ini masih menempuh sikap wait and see sehingga likuiditas di BEI pun tidak sebergairah tahun lalu.

Dampak Penundaan IPO ke Pertumbuhan

Dari segi kinerja keuangan, Ivan mengatakan tidak ada dampak tertentu dari penundaan IPO ini. Bahkan, Akseleran yakin bahwa cashflow pada kuartal IV-2023 akan positif.

Akan tetapi, dampak dari penundaan IPO adalah ditundanya juga aksi korporasi untuk mengakuisisi PT Pratama Interdana Finance yang bergerak di multifinance.

Dengan ditundanya akuisisi bersamaan dengan penundaan IPO, pertumbuhan pendapatan Akseleran pun dikatakan Ivan tidak akan setinggi yang diperkirakan jika akuisisi sudah dilaksanakan.

"Kita tetap akan melanjutkan proses IPO ini. Kita butuh timing yang tepat dari sisi market," tegas Ivan.

Sebagai informasi, Akseleran berencana untuk melantai di BEI dan akan memanfaatkan dana dari IPO untuk mengakuisisi PT Pratama Interdana Finance dalam rangka mengembangkan bisnis melalui platform multifinance.

Perusahaan yang akan mencatatkan saham dengan kode AKSL ini menawarkan 2,98 miliar lembar saham yang mewakili sekitar 29% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat yakni sebesar Rp100-Rp120 perlembar dengan potensi peraupan dana Rp358 miliar.

Target Penggunaan Dana IPO

Akseleran akan menggunakan Rp36,5 miliar dari dana IPO untuk mengakuisisi 99,99% saham PT Pratama Interdana Finance.

Kemudian, sekitar Rp200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran modal tambahan modal kepada Pratama Interdana Finance dalam bentuk ekuitas sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

Dengan diakuisisinya Pratama Interdana Finance yang bergerak di bisnis multifinance, Akseleran akan dapat menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman perpenerima pinjaman yang lebih besar serta melayani segmen yang lebih luas.

Dalam aksi IPO-nya, Akseleran didukung oleh BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas yang berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Untuk diketahui, per-3 Juli 2023, tingkat keberhasilan bayar dalam 90 hari (TKB90) Akseleran berada di level 99,53%. Sementara itu, setelah mencatat penyaluran Rp6,5 triliun per-akhir 2022, kini penyaluran kredit Akseleran sudah mencapai Rp8,04 triliun. Total pinjaman yang tersalurkan pada 2023 tercatat sebesar Rp1,45 trilliun. Akseleran membukukan total outstanding pinjaman sebesar Rp619,86 miliar.

Jumlah pendana aktif saat ini terhitung sebanyak 43.430, sedangkan jumlah peminjam aktif mencapai 1.866. Nilai pinjaman terendah yang diterima oleh Akseleran sebesar Rp9,7 juta sementara nilai pinjaman tertinggi yang diterima mencapai Rp1,98 miliar.