<p>Nasabah melakukan transaksi di kantor pelayanan PT Pegadaian (Persero) Pusat, Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2020. Pandemi Covid-19 menyebabkan nasabah ingin mendapatkan dana cepat dengan menggadaikan mobilnya. Jumlah nasabah yang ingin menggadaikan kendaraannya di pegadaian pun terus meningkat. Saat ini gudang penyimpanan mobil gadai dengan kapasitas 220, telah terisi sebanyak 209 unit mobil yang digadaikan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Akseleran Salurkan Pinjaman Usaha dari Pegadaian Rp300 Miliar

  • JAKARTA – Penyelenggara layanan teknologi finansial (fintech) berbasis peer-to-peer (P2P) lending, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) menjalin kerja sama penyaluran pinjaman usaha melalui skema channeling dengan PT Pegadaian (Persero). Melalui kolaborasi ini, Akseleran akan menghubungkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai peminjam (borrower) dengan Pegadaian sebagai institutional lender Akseleran. Nilai penyaluran […]

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Penyelenggara layanan teknologi finansial (fintech) berbasis peer-to-peer (P2P) lending, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) menjalin kerja sama penyaluran pinjaman usaha melalui skema channeling dengan PT Pegadaian (Persero).

Melalui kolaborasi ini, Akseleran akan menghubungkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai peminjam (borrower) dengan Pegadaian sebagai institutional lender Akseleran. Nilai penyaluran pinjaman usaha produktif itu sebesar Rp300 miliar.

Chief Credit Officer sekaligus Co-Founder Akseleran, Christopher Gultom menilai kerja sama ini akan memompa laju inklusi keuangan nasional. Sedangkan realisasi penyaluran pinjaman dari Pegadaian rencananya akan dimulai pada Desember ini.

“Akseleran akan menyalurkan pinjaman usaha produktif dari Pegadaian kepada para pelaku usaha (borrower) yang beragunan invoice financing yang ada di Akseleran,” ujarnya di Jakarta, Senin, 7 Desember 2020.

Ia mengungkapkan, saat ini jumlah institutional lender Akseleran telah mencapai lebih dari 10 entitas. Bergabungnya Pegadaian, kata Christoper, semakin melengkapi mitra perusahaan yang berasal dari lembaga jasa keuangan, yang telah berkontribusi sebesar 20% dari total penyaluran pinjaman usaha Akseleran.

Rangkul Milenial

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R. Swasono Amoeng Widodo sangat mengapresiasi kolaborasi ini. Mengingat, Akseleran dikelola oleh para wirausaha muda yang memiliki visi memajukan dunia usaha di Indonesia melalui marketplace lending platform.

“Oleh karena itu, upaya Pegadaian untuk merangkul para milenial merupakan langkah strategis agar perusahaan yang akan memasuki usia 120 tahun ini tetap lincah dan berjiwa muda,” kata Swasono.

Swasono menjelaskan, pihaknya selalu membuka diri untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan start up yang memiliki program sejalan dengan Pegadaian. Hal ini dilakukan guna memberikan kemudahan kepada UMKM untuk memperoleh pembiayaan modal kerja.

Pegadaian saat ini diketahui memiliki produk baru, yaitu Pinjaman Modal Kerja, yang merupakan produk pembiayaan untuk usaha produktif atau modal kerja dengan barang jaminan berupa invoice. Pada praktiknya, pinjaman disalurkan melalui platform P2P lending seperti Akseleran.

Ivan Nikolas Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran (tengah) bersama manajemen menampilkan aplikasi Akseleran di Android. / Akseleran.co.id
Kinerja Akseleran

Hingga akhir November ini, sambung Christoper, pihaknya berhasil menyalurkan total pinjaman usaha produktif secara kumulatif sebesar Rp1,7 triliun lebih.

Nilai ini disalurkan kepada sekitar 2.500 pinjaman dan juga didukung oleh lebih dari 150.000 pemberi pinjaman (lender) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, Christopher bilang, pada November 2020 Akseleran kembali mencatat rekor tertingginya dalam menyalurkan pinjaman usaha produktif sejak 3 tahun terakhir. Yakni sebesar Rp120 miliar, atau melanjutkan rekor di Oktober 2020 sebesar Rp115 miliar.

“Selama periode Januari hingga November 2020, penyaluran pinjaman usaha Akseleran berhasil tumbuh hingga 32 persen dibandingkan periode yang sama di 2019,” tuturnya.

Ia juga menyebut bahwa tingkat kredit macet (non performing loan/NPL) Akseleran saat ini berada di angka 0,2% dari total pinjaman usaha yang sudah disalurkan.

Hal ini juga berlaku terhadap mitra kerja sama loan channeling Akseleran dengan memberikan perjanjian yang sudah disepakati risk acceptance criteria oleh mitra-mitra Akseleran.

“Di tambah lagi pinjaman-pinjaman di Akseleran menggunakan asuransi kredit. Sehingga risiko para mitra lembaga jasa keuangan Akseleran cukup termitigasi dengan baik,” tambahnya. (SKO)