<p>Ilustrasi peer to peer lending. / Akseleran.co.id</p>
Fintech

Akseleran Salurkan Pinjaman Usaha Rp2,13 Triliun hingga Kuartal III-2023

  • Pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meningkat sebesar 6,5% secara tahunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Group Akseleran mencatat total penyaluran pinjaman usaha hingga akhir kuartal III-2023 mencapai lebih dari Rp2,13 triliun.

Pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meningkat sebesar 6,5% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

Ivan Nikolas Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, menyatakan bahwa perseroan terus mengalami pertumbuhan yang konsisten dan berkesinambungan sepanjang tahun ini.

Pertumbuhan tersebut salah satunya terlihat dengan pencapaian selama tiga bulan terakhir, yaitu dari Juli hingga September 2023, yang mencatatkan penyaluran lebih dari Rp691 miliar.

Hingga saat ini, Group Akseleran telah menyalurkan pinjaman usaha kumulatif sebesar Rp8,73 triliun kepada lebih dari 5.000 peminjam. Sebagian besar peminjam adalah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. 

Penyaluran pinjaman ini didukung oleh lebih dari 200.000 pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) terdaftar, serta beberapa lembaga pemberi pinjaman institusional, termasuk Bank-Bank Buku 4. Kisaran penyaluran pinjaman bervariasi, mulai dari Rp10 juta hingga Rp2 miliar.

Menurut Ivan, sektor usaha terbesar yang difasilitasi oleh Akseleran untuk penyaluran pinjaman usaha produktif adalah sektor infrastruktur dan konstruksi, diikuti oleh sektor-sektor lain seperti energi (listrik, gas, air), pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengangkutan, dan pergudangan. 

"Secara portofolio, sebanyak 98% lebih adalah pinjaman produktif khususnya UKM sedangkan sisanya sebesar 2 persen untuk sektor konsumtif di mana Group Akseleran menyasar ekosistem Akseleran melalui produk employee loan,” ujar Ivan kepada TrenAsia, Jumat, 6 Oktober 2023.

Ivan menjelaskan bahwa pertumbuhan yang terus berlangsung membuatnya optimistis untuk mencapai target penyaluran pinjaman usaha hingga Rp4 triliun pada akhir tahun ini. 

Selain itu, pertumbuhan yang terjadi sejalan dengan kualitas pinjaman yang baik, dengan tingkat Nonperforming Loan (NPL) kumulatif yang rendah, hanya sekitar 0,04% dari total penyaluran pinjaman.

Oleh karena itu, Ivan menegaskan bahwa tren kualitas pinjaman Group Akseleran akan tetap stabil hingga akhir tahun, dengan tingkat NPL yang tidak melebihi 1%. Untuk menjaga tingkat NPL tetap rendah, Akseleran selalu melakukan assessment pinjaman secara hati-hati.

Ini termasuk penilaian cashflow peminjam berdasarkan data keuangan menggunakan alat machine learning, validasi detail atas underlying pinjaman (invoice/po), pengontrolan pembayaran dari payor atas invoice/po yang digunakan sebagai underlying pinjaman, dan pemeriksaan riwayat kredit peminjam.

"Jadi kita make sure borrower punya kapasitas untuk membayar kewajibannya," kata Ivan.