<p>Konglomerat pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo / Mediacom.co.id</p>
Industri

Aksi Hary Tanoesoedibjo Kumpulkan Uang: Jual-jual Saham BMTR, MNCN dan MSIN Lewat Private Placement

  • Konglomerat Hary Tanoesoedibjo akhir-akhir ini rajin melakukan penjualan saham lewat skema private placement, terutama pada BMTR, MNCN dan kini MSIN.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Bos MNC Grup, Hary Tanoesoedibjo berencana kembali melepas saham anak usahanya kepada investor dengan skema private placement. Setelah saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang dilepas, kini giliran PT MNC Studios International Tbk (MSIN) yang juga bakal diobral dengan skema serupa.

Pelepasan saham ini bakal dilaksanakan usai perseoran menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 13 November 2020. Namun sebelum menggelar private placement, perseroan berencana untuk melakukan pemecahan nominal saham (stock split) terlebih dahulu.

Nominal saham akan dipecah dari semula Rp100 per lembar menjadi Rp50 per lembar. Dengan demikian, modal saham ditempatkan dan disetor MSIN yang sebelumnya hanya sebanyak 5.202.000.000 lembar, kini menjadi 10.404.000.000 lembar.

Rencananya, perseroan bakal melepas sebanyak-banyaknya 1,04 juta saham atau 10% dari modal keseluruhan. Dengan begitu, pelepasan saham dengan skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement itu akan mencapai nilai Rp5,02 miliar.

Manajemen MSIN menjelaskan, tujuan dari penerbitan saham baru ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas operasional dan produktifitas perusahaan yang berkelanjutan. Salah satu caranya dengan memperbaiki produksi konten di rumah produksi dan periklanan.

“Khususnya konten orisinil dan animasi serta pengembangan digital apps yaitu Klaklik dan Admediate,” terang Manajemen MSIN dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 8 Oktober 2020.

Selain itu rencana private placement ini juga diniatkan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan perusahaan. Serta tentu juga meningkatkan likuditas perdagangan saham perseroan.

Adapun setelah pemecahan nominal saham dan aksi private placement ini, maka proporsi kepemilikan saham perseroan pun bakal berubah. MNCN yang sebelumnya menggenggam 70,01% saham, akan terkoreksi menjadi 63,65%. Sedangkan investor publik yang tadinya mengusai 29,99% saham akan terdilusi menjadi 27,26%.

“Rencana perseroan tersebut akan dilakukan dengan memenuhi ketentuan dalam anggaran dasar, syarat-syarat dan harga pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku di Pasar Modal,” terang manajemen.

Manajemen PT MNC Studios International Tbk (MSIN) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo / Msi.id
Media Nusantara Citra

Sebelumnya diketahui bahwa anak usaha MNC Grup lainnya, yakni MNCN juga berencana melepas sebanyak 173.682.210 lembar sahamnya dengan skema private placement. Nilai saham bakal dilepas dengan nominal Rp100 per lembar.

Pelaksanaan PMTHMETD ini akan dilakukan pada 13 Oktober 2020 dengan harga pelaksanaan Rp855 per lembar. Sedangkan hasil pelaksanannya akan diumumkan pada 15 oktober 2020.

“PMTHMETD akan dilaksanakan pada harga pelaksanaan Rp855 per saham serta akan diambil oleh Value Partners Greater China High Yield Income Fund,” tulis direksi MNCN dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebagaimana diketahui MNCN sendiri merupakan bagian dari gurita bisnis milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo yang juga menjabat sebagai komisaris utamanya. Melalui perusahaan yang didirikannya, yakni PT Global Mediacom Tbk (BMTR), Hary Tanoe diketahui memiliki saham sebanyak 56,28% di MNCN.

Sementara di BMTR sendiri, Hary Tanoe diketahui memiliki saham sebanyak 50,12% melalui PT MNC Investama Tbk (BHIT). Selain itu dia juga memiliki saham individu di perusahaan dengan besaran 0,20%.

Tahun lalu, Hary Tanoe tercatat sebagai orang terkaya nomor 32 di Indonesia versi Forbes. Total kekayaannya mencapai US$1 miliar atau setara Rp14,72 triliun (asumsi kurs Rp14.729 per dolar AS). (SKO)