<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Aktivitas Manufaktur China Melonjak Drastis, Rupiah Berpotensi Ikut Menguat

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 1 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 27 poin di posisi Rp15.233 per-dolar AS.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi menguat karena aktivitas manufaktur di China yang mengalami lonjakan drastis dan melebihi ekspektasi konsensus pasar.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 1 Maret 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 27 poin di posisi Rp15.233 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Selasa, 28 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 9 poin di level Rp15.260 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, data survei aktivitas manufaktur di China menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari ekspektasi.

Per Februari 2023, indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) manufaktur China berada di level 52,6, naik drastis dari 50,1 pada Januari.

Pencapaian tersebut cukup jauh melebihi ekspektasi pasar yang memperkirakan PMI China di level 50,5 pada Februari 2023.

"Data survei aktivitas manufaktur China bulan Februari yang dirilis lebih bagus dari ekspektasi dan menunjukkan pertumbuhan, membantu memberikan sentimen positif ke rupiah pagi ini," ujar Ariston kepada TrenAsia, Rabu, 1 Maret 2023.

Hari ini, Indonesia akan mengumumkan inflasi pada Januari 2023 dan dinilai Ariston dapat mendukung penguatan pada rupiah karena levelnya yang diperkirakan masih di area yang sama dengan bulan sebelumnya.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Rabu, 1 Maret 2023, nilai kurs rupiah berpeluang menguat ke arah Rp15.200 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.270 per-dolar AS.