Ilustrasi JP Morgan.
Korporasi

Akuisisi Aset, JP Morgan PHK 1.000 Pekerja First Republic Bank

  • Perusahaan induk jasa keuangan multinasional, JP Morgan Chase, menjatuhkan PHK terhadap 1.000 pekerja First Republic Bank pekan ini.
Korporasi
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JAKARTA—Perusahaan induk jasa keuangan multinasional, JP Morgan Chase, menjatuhkan PHK terhadap 1.000 pekerja First Republic Bank pekan ini. Kebijakan itu diambil usai JP Morgan mengakuisisi mayoritas aset First Republic awal bulan ini setelah bank tersebut disita pemerintah. 

Kolapsnya bank yang berbasis di San Fransisco itu menjadi kegagalan bank terbesar dalam sejarah Amerika Serikat setelah Silicon Valley Bank (SVB). Juru bicara JP Morgan menyatakan bank memberi pembaruan kepada semua karyawan First Republic pada Kamis 25 Mei 2023 terkait status pekerjaan mereka. 

Mayoritas atau hampir 85 persen karyawan di First Republic telah disodori peran transisi atau penuh waktu. Itu artinya 15 persen atau sekitar 1.000 karyawan First Republic tidak mendapatkan tawaran pekerjaan. Sebagai informasi, peran transisi bakal berlangsung selama tiga hingga 12 bulan.

Klaim Penuhi Janji

JP Morgan menegaskan kesepakatan dengan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) terkait pembelian sebagian besar aset First Republic tidak termasuk semua karyawan perusahaan. JP Morgan mengaku telah transparan dan memenuhi janji pada karyawan bank untuk memberi pembaruan tentang status pekerjaan mereka dalam waktu 30 hari. 

“Kami menyadari bahwa mereka mengalami stres dan ketidakpastian sejak Maret dan berharap bahwa hari ini akan membawa kejelasan dan penyelesaian,” ujar JP Morgan dalam pernyataan resmi. Lebih lanjut, pekerja yang mendapat PH bakal menerima gaji dan tunjangan selama 60 hari. Mereka juga ditawari paket yang mencakup tambahan serta jaminan lanjutan dan sumber daya untuk mencari pekerjaan baru.

Diketahui, JP Morgan memenangi proses penawaran kompetitif oleh FDIC setelah regulator menutup First Republic Bank. Perusahaan yang berbasis di New York itu sepakat membayar US$10,6 miliar untuk memuluskan akusisi.